Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Robo Pro Sahabat Anak

Mainan yang digerakkan oleh program komputer itu sedang menjadi tren. Beberapa sekolah dasar memasukkannya ke dalam program ekstrakurikuler.

26 Maret 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari mal-mal besar dan toko mainan, para robot kini berpindah ke ruang-ruang kelas. Tiga pekan lalu mereka bahkan hadir sebagai bintang utama Kompeti-si Robot Imagine 07 Tingkat Junior di Balai Sidang Jakarta. Dalam pertandingan itu hadir pula tuan-tuan kecil pencipta robot. Mereka berasal dari sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Ibu Kota. Mereka sibuk memantau di depan komputer sembari menahan rasa waswas saat jagoannya turun menembus rintangan.

Hasilnya, semua peserta—ada 17 robot—gugur dalam tugas kompetisi yang diadakan oleh Klub Robotik Fischertechnik. Tak satu pun yang mampu menembus rintangan hingga garis akhir. Ada yang mogok, terbentur benda lain, atau kehabisan baterai. Setiap peserta mendapat waktu maksimal lima menit.

Inilah salah satu adegan di belakang panggung. Gregory Avrianto Tantra, Janice, dan Fransisco Kevin Salim terpaku di depan komputer dengan wajah tegang. Tiga siswa Sekolah Dasar Bina Nusantara, Jakarta Selatan, itu memutar otak agar program komputer bisa menjalankan robot mereka menembus rintangan. Mereka berhasil merampungkan alur program komputer, yang diaplikasikan ke dalam robot melalui penghubung (interface). Guru komputer di sekolahnya, Boni Fatius, melakukan pendampingan.

”Kompetisi ini butuh kemampuan teknik, kerja sama tim, konsentrasi, ser-ta kesabaran,” ujar Boni yang tetap merasa bangga walau robot anak asuhannya tumbang dalam pertandingan. Bina Nusantara sudah mengenalkan dunia robot kepada siswanya dua bulan lalu. Robot menjadi bagian ekstrakurikuler siswa kelas IV dan V. Gregory, Janice, dan Fransisco baru mendapat pelatihan tahap pertama, yakni konstruksi. Mereka menggunakan robot buatan Lego Mindstorm.

Peserta kompetisi lain juga rata-rata telah memilih robot sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah mereka, antara lain SD Internasional Techno Natura Depok, SD Cita Buana Fatmawati, SD Maria Fransiska, SD Al-Azhar Kelapa Gading, SD Ora et Labora, SD Menteng Pagi, serta SD Sekolah Alam Ciganjur.

Dalam lomba yang sama untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama, jumlah rintangan ditambah dengan jembatan. Ada pula rintangan kincir raksasa yang akan berputar kalau robot melewati sensornya. Pemenangnya SMP Kasih Karunia.

Kompetisi ini menjadi bagian dari sosialisasi Klub Robotik yang meng-usung slogan ”Membuat Robot itu Mudah”. Klub ini mengenalkan pendidikan robot pada anak sekolah dengan robot bikinan Fischertechnik, Jerman. Menurut Lucas C. Gee, Direktur PT G-Com Teknologi, perusahaan pemegang lisensi Fischertechnik di Indonesia, sedikitnya 20 sekolah di Jakarta yang kini mempunyai kegiatan ekstrakurikuler robotik. G-Com menyediakan tenaga khusus bagi sekolah yang tak memiliki pengajar bidang robotik.

Pada tahap awal, anak-anak diajari membuat berbagai bentuk robot. Ada yang berupa truk kayu, truk peti kemas, truk derek, atau crane. Semua alat ini tidak menggunakan mesin penggerak. Di tahap selanjutnya, robot bergerak dengan menggunakan motor penggerak dengan sensornya. Penggunaan program komputer menyusul kemudian. Tahap ini memerlukan kemampuan logika.

Robot-robot dijual dalam bentuk kepingan. Anak-anak bisa menyusunnya dalam beragam bentuk. Pada paket Universal II, misalnya, satu set terdiri atas 400 kepingan yang bisa menjadi 48 model, seperti alat derek hingga pesawat capung. Paket lainnya, seperti Fun Park, terdiri dari 900 keping dan bisa menjadi model seperti kincir angin atau komidi putar. Kepingan yang sudah tersusun bisa dipasangi motor penggerak dan penghubung ke komputer. Bisa juga dipasang aksesori lain seperti lampu.

Robot digerakkan dengan program komputer bernama Robo-Pro. Perangkat lunak ini hanya membutuhkan komputer dengan spesifikasi Pentium II 500 Megahertz, memori 64 megabita, ruang penyimpanan kosong 20 megabita, serta soket USB. Perangkat lunak ini menggunakan bahasa Inggris. Bahasa tak menjadi kendala bagi anak-anak karena program ini kerap menggunakan gambar yang tersusun menjadi sebuah perintah bagi robot (lihat infografik).

Program kemudian diaplikasikan ke dalam robot melalui penghubung. Alat ini menghubungkan robot, komputer dan sumber listrik. Dengan driver khusus, barulah alat ini bisa terdeteksi di program Windows. Ada lubang regulator output serta input digital dan analog. Kode lubang input atau output buat kabel harus ditulis persis dalam alur program komputer. Kalau tidak, robot akan mogok.

Menurut pakar robot Universitas Indonesia, Wahidin Wahab, pengenalan robot sejak masa kanak-kanak bisa meningkatkan kemampuan motorik, sekaligus mengajak mereka bermain, selain untuk melatih kerja sama tim serta mengasah logika.

Agar anak bisa ”bersahabat” dengan robot, orang tua memang harus merogoh kocek cukup dalam. Kepingannya saja sudah di atas Rp 1 juta. Belum lagi perangkat lunak dan aksesori lain yang dijual terpisah. Untuk membuat robot yang digerakkan komputer, paling tidak diperlukan dana Rp 5 juta.

Menurut Wahidin, Institut Teknologi Bandung pernah membuat robot rakit-an dari bahan tripleks. ”Namun, kapasitas produksinya sedikit sehingga harganya tetap mahal,” katanya.

Yandi MR

Alur Perintah Robot

Perlu beberapa tahap untuk menggerakkan robot. Yang berbentuk kincir raksasa, misalnya, Robo Pro menyediakan dua pilihan flowchart: bergerak searah jarum jam atau sebaliknya. Berikut salah satu alur perintah sederhana Robo Pro.

  1. Tampilkan gambar orang yang artinya robot siap beraksi.
  2. Tampilkan gambar tombol on/off. Kode I1 menunjukkan posisi kabel tombol ini dalam interface. N artinya tombol dimatikan, jadi panahnya kembali ke posisi siap beraksi. J artinya tombol dihidupkan, dan proses berlanjut ke nomor 3.
  3. Tampilkan gambar mesin. Panah yang mengelilingi mesin artinya arah putaran. Bisa searah atau berlawanan dengan arah jarum jam. M1 artinya posisi kabel motor penggerak pada interface. V=8 artinya kecepatan putaran yang angkanya dari 1–10. Selanjutnya ke nomor 4.
  4. Tampilkan gambar jam pasir. Ini menunjukkan waktu putaran. 1s artinya lama putaran satu detik.
  5. Tampilkan gambar lampu. 12 artinya lampu akan berkedip 12 kali setelah kincir berputar 1 detik.
  6. Tampilkan gambar mesin. M1 adalah posisi kabel motor pada interface. Pilih stop untuk berhenti atau panah untuk kembali ke posisi semula.

Kalau kincir mogok berarti ada yang salah pada flowchart atau penempatan kabelnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus