Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setahun yang lalu, tepatnya 10 Februari 2021, pesawat ruang angkasa Tianwen-1 dari Cina memasuki orbit di sekitar Mars. Tianwen 1, yang berarti Pertanyaan untuk Surga, dirancang untuk beroperasi setidaknya selama satu tahun Mars, atau sekitar dua tahun di Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga bulan berikutnya, tim di Bumi bersiap untuk upaya pendaratan robot penjelajah yang diberi nama Zhurong. Tianwen-1 mengubah orbitnya dan mengirimkan gambar resolusi tinggi lokasi pendaratan target di Utopia Planitia--sebuah dataran berupa cekungan terluas di Mars.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zhurong kemudian berhasil mendarat pada 14 Mei 2021. Pencapaian tersebut menjadikan Cina sebagai negara kedua yang mendarat dan mengoperasikan robot penjelajah di Mars.
Seminggu setelah mendarat, Zhurong mulai mengikuti sistem yang memeriksa dan menjelajahi lingkungan di sekitarnya. Sedangkan, wahana pengorbit Tianwen-1 telah menghabiskan sebagian besar waktunya sejak pendaratan mendukung Zhurong, kemudian bekerja membuat lintasan harian di atas kepala untuk menyampaikan data dari Zhurong kembali ke Bumi.
Pada akhir September, Tianwen-1 menghentikan pekerjaannya saat matahari menghalanginya berkomunikasi dengan Bumi. Lalu, di awal November, pesawat ruang angkasa itu menurunkan posisi orbitnya untuk mensurvei lebih banyak wilayah Mars dengan tujuh muatan sainsnya.
Kemudian, pengorbit juga memberikan dua kejutan menarik. Pertama, saat Tahun Baru yang baru lalu, ia merilis kamera jarak jauh sekali pakai yang memotret selfie Tianwen 1 di atas Mars. Kedua, baru-baru ini, membuat rekaman video menakjubkan yang diambil menggunakan tongkat selfie.
Sementara itu, partnernya di permukaan Mars, Zhurong, telah jauh melampaui misi utama 90 sol Mars (92 hari Bumi) dan bergerak ke selatan dari lokasi pendaratannya. Rover telah menganalisis sejumlah fitur geologis dan mengirim gambar serta panorama dari petualangannya yang telah mencakup total 5.000 kaki (1.537 meter) pada 4 Februari 2022.
Tugas Zhurong belum selesai, namun, ia akan menghadapi musim dingin di belahan Mars sebelah utara. Posisi itu membuat panel suryanya tidak dapat menerima banyak cahaya karena matahari lebih rendah di langit. “Badai debu juga dapat menimbulkan bahaya, seperti yang terjadi pada penjelajah sebelumnya," kata Sun Zezhou, desainer misi Cina di Mars sambil menambahkan, "Perubahan musim dapat menyebabkan masalah bagi Zhurong."
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.