Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan penemuan baru mengenai segmen Sesar Cipeles yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat disingkat gempa Sumedang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti muda geologi dari Pusat Survei Geologi, Joko Wahyudino, mengindikasikan bahwa Sesar Cipeles muncul di permukaan, memotong lapisan tanah, dan merusak beberapa rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tanggal 31 Desember 2023, Kabupaten Sumedang mengalami serangkaian gempa dengan magnitudo 4,1, 3,4, dan 4,8. Sehari setelahnya, pada 1 Januari 2024, gempa dengan magnitudo 4,5 kembali mengguncang wilayah tersebut. Dampak dari serangkaian gempa selama dua hari ini mencakup kerusakan sekitar 400 rumah dan mengakibatkan sekitar 500 orang mengungsi.
Segmen Sesar Cipeles, yang ditemukan menjadi aktif, terletak di Sungai Cipeles dengan arah patahan barat daya-timur laut, relatif ke arah utara. Pemotretan udara dan pengukuran lapangan telah dilakukan untuk mengidentifikasi struktur geologi yang diakibatkan oleh gempa pada batuan dasar dan permukaan.
Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles. Para penyelidik berhasil menemukan bukti patahan, baik patahan tua maupun muda, yang muncul akibat gempa bumi. Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Riset Geologi, Sukahar Eka Adi Saputra, menginterpretasikan bahwa segmen patahan tersebut kembali aktif atau mengalami reaktivasi.
Berdasarkan peta geologi, batuan di pusat gempa bumi umumnya merupakan produk gunung api tua maupun muda. Patahan Cipeles, yang memotong batuan kuarter, menunjukkan bahwa ini adalah sesar aktif. Badan Geologi menyarankan peningkatan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi, serta perlu menyusun regulasi tingkat daerah mengenai mitigasi gempa bumi.
Bagi masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di kawasan rawan bencana gempa bumi, Badan Geologi menekankan pentingnya mengenali sumber gempa, memahami bahaya, menyiapkan tempat dan pelatihan, merancang evakuasi mandiri, dan mengikuti pengetahuan terkait dengan mitigasi bencana geologi.
ANTARA
Pilihan editor: BMKG Menyimpulkan Sesar Sumedang Penyebab Gempa Merusak 31 Desember 2023