Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

XBB.1.5 Diduga Varian Omicron Paling Mudah Menular dan Bisa Picu Gelombang Covid

XBB.1.5 ditetapkan oleh WHO sebagai keturunan varian yang paling mudah menular dari varian Omicron.

10 Januari 2023 | 15.24 WIB

Thumbnail Waspada varian omicron XBB
Perbesar
Thumbnail Waspada varian omicron XBB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga tahun pandemi Covid-19 berbagai varian datang silih berganti, dan kini varian XBB.1.5 atau Kraken dari Omicron dengan cepat menjadi jenis yang dominan di beberapa bagian Amerika Serikat. Hal itu diduga karena merupakan campuran mutasi yang kuat yang membuatnya lebih mudah menyebar secara luas, termasuk di antara mereka yang sebelumnya telah terinfeksi atau divaksinasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

XBB.1.5 ditetapkan oleh WHO sebagai keturunan varian "yang paling mudah menular" dari varian omicron. Pernyataan tersebut berdasarkan data naik dari hampir 2 persen kasus AS pada awal Desember menjadi lebih dari 27 persen pada minggu pertama Januari, menurut laporan baru perkiraan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

XBB.1.5 dengan cepat menyebar di Amerika Serikat selama beberapa minggu terakhir. Hingga Jumat, Pusat Pengendalian Penyakit memperkirakan bahwa varian itu merupakan 72 persen kasus baru di Northeast dan 27,6 persen kasus di seluruh negeri.

Subvarian baru, yang pertama kali diambil sampelnya pada musim gugur di Negara Bagian New York itu, memiliki rangkaian mutasi kuat yang tampaknya membantunya menghindari pertahanan kekebalan dan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang sel.

“Ini adalah varian yang paling menular yang telah terdeteksi,” Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 di WHO, mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu.

XBB.1.5 tetap langka di sebagian besar dunia saat ini. Tapi Tom Wenseleers, seorang ahli biologi evolusioner di KU Leuven di Belgia, menduga akan menyebar dengan cepat dan global. 

Varian ini memang disebut lebih cepat menyebar namun untuk urusan keganasan, belum ada bukti yang kuat mengenai hal tersebut.  Penasihat di WHO sedang menilai risiko yang ditimbulkan oleh XBB.1.5. Jacob Lemieux, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengatakan bahwa lonjakan kasus tidak akan menyamai lonjakan Omicron pertama yang dialami orang Amerika setahun lalu.

WHO sedang memantau XBB.1.5 terkait seberapa cepat ia telah menggantikan subvarian lain — dan setiap gelombang infeksi massal membawa peluang bagi virus untuk berubah menjadi sesuatu yang lebih berbahaya.

“Semakin banyak virus ini beredar, semakin banyak peluang untuk berubah,” kata Maria Van Kerkhove. “Kami memperkirakan gelombang infeksi lebih lanjut di seluruh dunia, tetapi itu tidak harus diterjemahkan menjadi gelombang kematian lebih lanjut karena tindakan pencegahan kami terus lakukan agar berhasil.”

XBB.1.5 melonjak pertama di Northeast, di mana sekarang mencapai hampir tiga perempat kasus. Tetapi, rumah sakit di sana belum membunyikan alarm tentang orang yang datang lebih sakit karena subvarian baru.

Penghitungan kasus resmi tidak lagi dianggap dapat diandalkan karena hasil tes di rumah tidak dilaporkan, tetapi pelacakan air limbah dan tindakan lain menunjukkan bahwa kasus meningkat di seluruh negeri.

Di Northwell Health, jaringan rumah sakit terbesar di New York, jumlah pasien yang dites positif meningkat pesat setelah Thanksgiving, bersama dengan jumlah virus yang dipastikan sebagai galur XBB.1.5 dalam pengujian laboratorium.

"Sebagian besar pasien dengan virus corona dirawat karena penyebab lain atau virus corona adalah faktor yang memperumit," kata kepala penyakit menular Northwell Bruce Farber. Persentase pasien yang menerima perawatan intensif atau menggunakan ventilator tetap stabil setelah kenaikan XBB.1.5 pada awal Desember.

“Dalam hal orang yang sangat sakit dengan covid, hampir secara eksklusif adalah orang tua dan orang dengan banyak penyakit atau yang mengalami imunosupresi,” katanya.

Para ahli berharap rumah sakit di bagian lain negara itu dapat berbagi pengalaman Northwell: mengatasi peningkatan kasus tanpa bangsal covid yang dipenuhi orang-orang yang berjuang untuk hidup mereka.

WASHINGTON POST | NEW YORK TIMES

Baca:
15 Kasus Covid-19 BF.7 Berasal dari Importasi dan Transmisi Lokal


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus