"75 Persen Penyanyi Anak Kita Tak Siap"

Bagi A.T. Mah mud, dunia anak adalah dunia yang bertanya. "Pelukismu agung, siapa gerangan" adalah sepotong puisi indah dari lagu Pelangi ciptaannya yang sungguh mengharukan dan abadi hingga kini.

Dia telah membahagiakan begitu banyak anak dengan lagu Pelangi, Bintang Kejora, dan Ambilkan Bulanku. Dan sebentar lagi, album kedua Sherina akan mengalunkan beberapa lagu ciptaan A.T. Mahmud dengan aransemen yang baru. Tentu saja masih ada sekitar 500 lagu ciptaannya, yang belum semuanya dipublikasikan.

Lahir pada 3 Februari 1930, A.T. Mahmud sudah bergabung dengan Orkes Ming di kampungnya, di Muaraenim, Sumatra Selatan, sejak berumur 12 tahun. Pada saat itulah ia sudah mulai membuat komposisi lagu. Setelah menamatkan sekolah guru atas (SGA), ia melanjutkan pendidikannya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta, tapi sampai tingkat sarjana muda saja, "karena musik lebih menarik saya," katanya.

A.T. Mahmud memiliki kategorisasi dalam lagu anak. Ada lagu yang dibuat untuk anak taman kanak-kanak (TK), ada lagu yang khusus untuk anak sekolah dasar (SD) kelas satu, dua, dan tiga, dan ada yang dibuat untuk anak kelas empat, lima, dan enam. Selanjutnya, ada lagi lagu untuk kelas satu sekolah menengah pertama (SMP).

Sekarang, kata Mahmud, kategori itu tidak ada, sehingga lagu-lagu Sherina mengisi kekosongan lagu untuk anak-anak SMP. Itu karena lirik lagu Sherina yang lebih kompleks.

Bekas pengasuh acara Ayo Menyanyi dan Lagu Pilihanku di TVRI (1968-1988) itu menulis lagu anak-anak sejak 1960-an. Pada saat itulah A.T. Mahmud, bersama Bu Kasur dan Ibu Sud, dikenal sebagai komponis lagu anak-anak terkemuka. Sekarang, sambil menikmati masa pensiunnya, ia masih sempat menjadi juri lomba dan menyumbangkan pengetahuan tentang lagu anak-anak pada para guru sekolah. Berikut ini petikan wawancara Mustafa Ismail dari Tempo dengannya:

---

Bagaimana Anda menilai kaset Sherina?

Saya melihat ini sebagai suatu reaksi terhadap album kaset anak-anak sekarang, terutama dalam tema. Tema di dalam kasetnya cukup bervariasi, sesuai dengan tuntutan dari pendidikan.

Kemudian, ada dua hal penting lainnya. Pertama, musiknya digarap dengan serius. Itu berbeda dengan musik anak-anak sekarang, yang mengentak-entak, dengan polanya yang riang gembira. Padahal, pada anak-anak ini perlu ditanamkan bukan saja rasa riang, tapi juga lucu, haru, dan rasa kagum akan kebesaran Tuhan.

Di samping itu, lirik lagu-lagu Sherina dibuat secara baik sekali dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dengan pemikiran yang baik dan jelas.

Kedua, Sherina adalah murid Elfa. Jadi, Elfa menyiapkan Sherina dari segi vokal. Sedangkan anak-anak yang menyanyi masa kini banyak yang tidak diperhatikan vokalnya. Suaranya itu benar atau tidak, hal itu tidak diperhatikan. Saya menjadi prihatin selama ini.

Mestinya, kalau anak mau menyanyi, harus mempersiapkan vokal, karena menyanyi itu adalah mengungkapkan pikiran dan perasaan.

Apakah lagu-lagu begitu tidak terlalu berat?

Kalau kita lihat, dari segi ini, memang agak berat. Tapi, yang penting, liriknya itu dibuat dengan serius, dengan berpikir, dengan baik sekali.

Apa definisi musik anak-anak?

Musik anak-anak itu adalah musik atau nyanyian yang tidak lain adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang menyimpan pesan untuk mendewasakan anak ini. Jadi, ada fungsinya. Fungsi itu dapat mempengaruhi dan mendewasakan anak dalam hal daya pikir dan dalam aspek sosial dan emosi.

Kalau kita melihat dengan persentase kasarnya, berapa persen dari lagu anak-anak yang muncul, yang penyanyinya kurang siap?

Saya kira 75 persen tidak siap. Dari segi vokal, sebenarnya Dea Ananda, Sherina, dan Maissy bagus. Sedangkan Joshua sebenarnya bukan penyanyi. Dia itu entertainer (penghibur).