Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menparekraf, Sandiaga Uno mengungkapkan pihaknya akan meluncurkan perizinan konser musik berbasis digital bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan biaya konser musik sekitar 20-25 persen pada pekan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pekan depan, Kapolri telah mengundang kami untuk mengintegrasikan perizinan konser berbasis digital, berbasis online. Itu rencananya, kalau nggak salah, hari Senin (24 Juni 2024) akan diluncurkan,” kata Sandiaga Uno, pada 21 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sandiaga mengungkapkan, pengintegrasian perizinan konser dapat menjadi salah satu solusi mengatasi harga tiket konser di Indonesia yang mahal. Sebab, hambatan menawarkan harga tiket konser terjangkau adalah perizinan dan biaya pengamanan.
“Masyarakat yang mau healing, ini harga konser terjangkau, salah satu (hambatannya) adalah karena perizinan dan ongkos pengamanan,” ujarnya.
Kendati demikian, perizinan konser berbasis digital mendapatkan kritik dari musisi dan komposer Indonesia. Adapun, kritik tersebut datang dari Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia yang diwakil Piyu sebagai ketua, Ahmad Dhani selaku dewan pembina, dan Bemby Noor sebagai anggota. Mereka mendapatkan undangan untuk menghadiri acara grand launching perizinan konser berbasis online pada 24 Juni 2024. Meskipun diundang, tetapi mereka merasa keberatan terhadap undangan yang diberikan Presiden Jokowi tersebut.
“Kami merasa keberatan, apabila kami tidak dilibatkan atau tidak diikutsertakan dalam perumusan atau pembangunan perizinan event online tersebut. Sebab, dengan dilibatkannya kami, para pencipta lagu atau komposer seluruh indonesia tentunya ini akan menjadi sebuah preseden yang baik, contoh baik untuk penggunaan karya cipta atau untuk penghargaan karya cipta itu sendiri,” kata Piyu yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, dalam video di Instagram @ahmaddhaniofficial, pada 23 Juni 2024.
Tak hanya Piyu, Ahmad Dhani juga mengaku keberatan karena belum mengetahui format peraturan perizinan konser berbasi digital.
“Karena selama ini, sebagai pihak yang tidak pernah merasa diuntungkan atas penggunaan lagu dalam live event, kami cukup keberatan, apabila tiba-tiba ada grand launching sebuah peraturan baru yang kami tidak tahu-menahu sama sekali,” kata pendiri dan pemimpin Dewa 19 ini.
Ahmad Dhani meminta kepada Jokowi untuk mengundurkan acara grand launching dan melibatkan musisi membuat perizinan konser online.
“Kami sejak 2014 tidak pernah mendapatkan hak yang layak dalam penggunaan lagu di live event. Maka dari itu, kita mohon, Bapak Jokowi untuk tidak atau mengundurkan daripada launching-nya sehingga kami ikut terlibat dalam pembuatan peraturan-peraturan tersebut,” lanjutnya.
Video kritik dan pesan dari Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia tersebut ditanggapi musisi lain dalam kolam komentar. Musisi yang mendukung pernyataan tersebut adalah mantan vokalis Edane, Eky Lamoh dengan berkomentar, “Siap dukung penuh.” Selain itu, Angga The Potters juga berkata dalam kolam komentar, “Setuju”. Tak hanya itu, Pujiono dari Loteng Musik juga mendukung langkah dari Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia terkait gagasan perizinan konser online milik Menparekraf. Pada komentar video tersebut, Pujiono berkata, “Nah mantap nih.”