Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Berita Tempo Plus

Diktator palsu yang kurang lucu

Pemain : richard dreyfuss, raul julia sutradara : paul mazursky resensi oleh : bambang bojono.

2 September 1989 | 00.00 WIB

Diktator palsu yang kurang lucu
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MOON OVER PARADOR Sutradara: Paul Mazursky Pemain: Richard Dreyfuss, RaulJulia, Sonia Braga DAN negeri bernama Parador itu pun berubah -- tumben. Di televisi sang paduka Diktator Alphonse Simms berpidato, menjanjikan pemilihan anggota DPR. Ia mengumumkan ganti menu dari makanan berlemak dan minuman keras menjadi buahbuahan dan coca-cola diet. Juga mengganti kemalasan dengan lari dan senam. Dan toh. ia masih seorang diktator: seantero negeri tak bisa menolak, lari dan senam pagi muncul di mana-mana. Dari pelayan istana sampai pendeta gereja, berlekak-lekuk menyehatkan badan. Dua serdadu yang sedang siap menyantap menu khas Parador, begitu mendengar pidato Paduka, langsung mencampakkan sejenis hamburer itu. Berubahkah Diktator Simms? Bukan cuma berubah, ia memang orang lain. Simms yang sebenarnya sudah tiada karena serangan jantung. Yang mengubah negeri adalah Simms yang lain yang nama sebenarnya Jack Noah, aktor Amerika jempolan yang salah satu keahliannya meniru gaya orang lain. Noah sehabis membuat film di negeri ini diculik atas perintah Roberto Strausmann, kepala polisi rahasia, anggota komplotan Keluarga 14 -- keluarga yang sebenarnya memerintah negeri ini dengan semangat fasis. Itulah cara Roberto mencegah munculnya revolusi yang dikhawatirkan meledak bila rakyat tahu Simms sudah mati. Singkat kata, inilah banyolan sejenis Petruk jadi raja dengan angle cerita yang berbeda. Sebuah film satire yang tak cuma mengejek cara beroperasi dinas intelijen Amerika CIA dan kekuasaan di negeri diktator, tapi juga menyindir Ronald Reagan. Bunyi iklan film ini: Ia bukan aktor pertama yang jadi kepala negara, tapi mungkin yang terbaik. Keseluruhan film adalah permainan akting karikatural yang menarik dalam sebuah setting yang disiapkan dengan sungguh-sungguh: Parador, negeri miskin khas Amerika Latin, komplet dengan sejarah dan identitasnya -- dari seragam pegawai istana, gelas minum yang khas, sampai lagu kebangsaan. Lagu kebangsaan itulah yang kemudian diubah oleh Simms palsu menjadi lagu yang pernah populer, Bechame Mucho, dan dinyanyikan oleh Sammi Davis Jr.: Parador, Parador, I love you. . . (harap maklum bahasa nasional negeri ini tetap Inggris, bukan Spanyol). Tapi Paul Mazursky, salah satu sutradara di Amerika kini yang sedang dipuji, memang bukan sedang membuat film semacam A Fish Called Wanda yang belum lama ini mengocok Jakarta. Ia terasa lebih hendak menyampaikan pesan, sebuah gambaran buruk tentang kediktatoran yang bisa menodong siapa saja untuk tak menjadi dirinya sendiri. Maka, yang lebih terkesan adalah penderitaan Noah dan rakyat Parador ketimbang lelucon-lelucon yang bisa dibayangkan mestinya terjadi antara diktator palsu ini dan orang-orang dekatnya, misalnya para pelayan. Sebenarnya, sejak awal kemungkinan munculnya adegan kocak sudah dibatasi. Ketika Noah dibawa Roberto ke istananya, para pelayan sudah mencium kepalsuan Noah. Tapi, seperti kata Roberto, mengetahui dan mengatakan adalah dua hal yang berbeda. Dan ini negeri diktator. Siapa berani mengoceh bagaikan burung kenari, ia tak akan lama melihat matahari. Bagi para pelayan sendiri, palsu atau tak palsu sama saja, sama-sama diktator. Tapi ini memang tetap sebuah komedi. Akhirnya Noah berhasil lolos berkat bantuan Madonna (diperankan oleh Sonia Braga, aktris Brasil yang seksi), bahkan dengan cerdik bisa mengakhiri kekuasaan Roberto, dan mengakhiri perannya terpanjang dalam sejarah keaktorannya: sebagai diktator selama setahun. Yang mungkin membuatnya bosan, meski ia telah berperan dengan cemerlang, tak ada tepuk tangan penonton. Di New York, di sebuah gedung tempat Festival Shakespeare diadakan, dari situlah Mazursky mengawali dan mengakhiri Parador -- teknik bercerita film ini memang dengan cara kilas balik. Mula-mula Noah yang berlenggang masuk gedung dan bertemu teman-temannya, dan lalu ia berkisah tentang mengapa ia menghilang. Ketika tampaknya tiga rekannya tak percaya akan kisahnya, ia cuma ketawa. Ketika itulah pesawat TV di gedung itu menyiarkan berita dunia, tentang pemakaman Alphonse Simms penguasa Parador, dan pelantikan kepala negara baru. Siapa? Noah memandang layar televisi dengan tersenyum. Madonna berdiri di tempat ia pernah berpidato, menjanjikan pemerintahan yang baik. Sebuah komedi yang kurang lepas, tapi menarik dari segi lain: karikatur sebuah negeri miskin yang dijaga oleh CIA dengan segala cara agar tak jatuh ke tangan gerilyawan kiri. Bambang Bujono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus