Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rapper Drake melayangkan gugatan terhadap Universal Music Group (UMG) atas tuduhan fitnah dan pelecehan terkait lagu ‘Not Like Us’ milik Kendrick Lamar. Gugatan tersebut diajukan di Pengadilan Negeri Federal Amerika Serikat untuk Daerah Selatan New York pada Rabu, 15 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam dokumen yang diajukan, Drake menyatakan bahwa Universal Music Group telah menyebarkan narasi palsu dan berbahaya yang mengklaim dirinya sebagai pedofil melalui lirik dan video musik ‘Not Like Us’. “UMG memilih keserakahan korporasi daripada keselamatan dan kesejahteraan para artisnya,” tulis gugatan itu, dilansir dari Variety. Drake juga menuding label itu sengaja mempromosikan lagu tersebut untuk menciptakan hit viral meski mengetahui klaim dalam liriknya tidak benar dan berbahaya.
Menurut laporan The Washington Post, gugatan yang diajukan pada Rabu lalu datang kurang dari 24 jam setelah Drake mencabut permohonan hukum yang dia ajukan terhadap Universal dan Spotify pada November lalu. Dalam permohonannya, Drake menuduh kedua perusahaan itu berkonspirasi untuk meningkatkan jumlah pemutaran dan streaming lagu ‘Not Like Us’ dengan menggunakan bot, taktik ‘pay-to-play’ dan berbagai praktik bisnis lainnya.
Permohonan ini juga mengklaim bahwa UMG dan Spotify melanggar hukum pemerasan, melakukan iklan palsu, serta praktik bisnis yang menyesatkan. Pada November, Drake juga mengajukan permohonan serupa di Texas terhadap Universal dan iHeartMedia. Dalam permohonan tersebut, ia menuduh keduanya bersekongkol untuk menaikkan popularitas lagu ‘Not Like Us.’ Permohonan tersebut masih berjalan, sidang dijadwalkan pada 28 Januari mendatang.
Tuduhan Manipulasi Data
Drake, dalam gugatan terbarunya mengklaim UMG menyetujui dan meluncurkan kampanye untuk memonetisasi lagu tersebut, bahkan dengan menggunakan bot guna meningkatkan streaming lagu hingga 30 juta kali. "Ini bukan tentang Kendrick Lamar sebagai pencipta lagu ini. Ini tentang UMG yang memutuskan untuk mengeksploitasi tuduhan palsu demi keuntungan finansial," ungkap Drake.
Lagu tersebut memang merajai tangga lagu Amerika Serikat pada 2024 dan mendapatkan lima nominasi Grammy—sekaligus mengamankan Kendrick sebagai pengisi acara utama Super Bowl Halftime Show 2025. Gugatan juga mengungkapkan insiden kekerasan yang terjadi setelah rilis lagu tersebut. Pelantun ‘One Dance’ itu menyatakan, rumahnya di Toronto beberapa kali menjadi target, termasuk penembakan yang melukai seorang petugas keamanan. Sampul single ‘Not Like Us’ bahkan menggunakan foto rumah Drake yang dilengkapi simbol-simbol seperti rumah pelaku kejahatan seksual.
Universal Music Group membantah tuduhan yang dilontarkan Drake. Pihak UMG menyebut bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan menganggapnya sebagai tuduhan yang tidak masuk akal. "Kami telah berinvestasi besar dalam karier Drake, dan tuduhan ini sama sekali tidak mencerminkan hubungan yang telah kami bangun," kata mereka dalam pernyataan resmi, dilansir dari TMZ.
VARIETY | TMZ | WASHINGTON POST