Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Film Women from Rote Island Ajak Perangi Kekerasan Seksual, Tayang 22 Februari 2024

Women from Rote Island, besutan sutradara Jeremias Nyangoen akan resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Kamis, 22 Februari 2024 mendatang.

17 Februari 2024 | 16.58 WIB

Women from Rote Island. Foto: Instagram/@womenfromroteisland
Perbesar
Women from Rote Island. Foto: Instagram/@womenfromroteisland

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Women from Rote Island, karya Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema sukses menggelar Press Screening dan Gala Premiere pada Jumat, 16 Februari 2024, di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Acara dihadiri oleh sutradara, Jeremias Nyangoen, Rizka Shakira (produser), Hendry Shakira dan Ananda Maharani Putri (produser eksekutif), Linda Adoe (pemeran Orpa), Irma Rihi (pemeran Martha), Van Jhoov (pemeran Damar), dan Willyam Wolfgang (pemeran Ezra).

Gala Premiere Women from Rote Island akan Hadir di Kupang

Usai penayangan perdananya di Jakarta, film yang menggambarkan keberdayaan perempuan dalam menghadapi tantangan kekerasan seksual ini juga akan menggelar Gala Premiere di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 21 Februari 2024. Acara tersebut diadakan sebagai wujud apresiasi dan dedikasi terhadap kisah yang mengangkat isu yang tidak banyak disampaikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film Women from Rote Island memang berangkat dari Pulau Rote yang terletak di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga jajaran pemainnya yang merupakan aktor asli Rote dengan penggambaran masyarakatnya lebih dekat. Gala Premiere ini diharapkan jadi momentum penting dalam menginspirasi serta memberikan pengetahuan lebih dalam kepada publik soal isu kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat.

Women from Rote Island Tayang 22 Februari di Bioskop

Para aktor dan sutradara foto bersama saat konferensi pers film Women From Rote Island, Kuningan, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Film yang membahas isu tentang kekerasan seksual tersebut yang disutradai oleh Jeremias Nyangoen dan dibintangi Irma Novita Rihi (marhta), Merlinda Dessy Adoe (orpa), Van Jhoov (Dhamar) itu akan tayang pada 22 Februari dan akan tayang di 6 Negara. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Women from Rote Island, besutan sutradara Jeremias Nyangoen akan resmi tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Kamis, 22 Februari 2024 mendatang. Film ini memaparkan bagaimana perempuan memperjuangkan hak-haknya dalam menghadapi realitas kekerasan seksual di Indonesia Timur. Kisahnya menceritakan perjuangan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke kampung halamannya, Pulau Rote, dalam kondisi depresi akibat kekerasan seksual yang dialaminya.

Jadi Wadah agar Publik Peduli dengan Isu Kekerasan Seksual 

Film ini bukan sekadar kisah perempuan yang menjadi korban kekerasan, tapi juga mencerminkan keadaan sistem hukum, kondisi sosial, dan budaya yang masih mengadang upaya untuk memberikan keadilan kepada para korban. Khususnya Indonesia yang masih lekat dengan budaya patriarki hingga menganggap perempuan sebagai kaum marginal.

Linda Adoe, pemeran Orpa, mengungkapkan isi hatinya setelah bermain di film ini. "Women from Rote Island bukan sekadar film, melainkan panggilan hati untuk menyuarakan realitas kehidupan yang mungkin terabaikan. Ikut bangga bisa jadi bagian dari film yang sangat kuat pesannya karena bisa memberi pandangan baru dan menginspirasi penonton untuk peduli terhadap isu kekerasan seksual," ujarnya saat sesi konferensi pers pada Jumat, 16 Februari 2024.

Sejalan dengan Linda Adoe, Jeremias Nyangoen selaku penulis dan sutradara menyampaikan rasa bangganya karena film ini segera tayang di bioskop dan bisa bertemu dengan lebih banyak penonton. Pemenang sutradara terbarik Piala Citra FFI 2023 ini berharap filmnya bisa jadi pengingat untuk lebih dekat dengan keluarga.

"Saya berharap penonton tidak hanya terhibur, tapi juga lebih terbuka terhadap isu-isu sensitif seperti isu kekerasan. Jadi lebih sadar betapa pentingnya keluarga untuk cerewet dan memperhatikan anak-anaknya, keponakannya, cucu-cucunya. Sebab potensi kekerasan biasanya bermula dari keluarga. Kekerasan ini bukan cuma terjadi pada anak perempuan, anak laki-laki pun bisa jadi korban. Begitu juga sebaliknya, pelakunya bukan cuma laki-laki, tapi perempuan juga bisa," ucap Jeremias Nyangoen mengimbau penonton.

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus