Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Kisah Boneka Barbie, Pertama Kali Dibuat oleh Wanita Keturunan Yahudi

Begini awal mula pembuatan boneka barbie di Amerika

21 Juli 2023 | 09.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film barbie mungkin menjadi film yang paling dinantikan dan tahun ini. Sejak kecil dulu barbie sudah menjadi sesuatu yang menarik perhatian anak-anak perempuan. Tak jarang anak perempuanselalu menantikan barbie di depan TV atau meminta orang tua untuk membelikan boneka barbie kesukaan. Hingga saat ini, barbie menjadi sangat populer dan dikenal di seluruh penjuru dunia. Namun tahukan anda siapa orang yang pertama kali membuat boneka barbie?

Dilansir dari womensagenda, boneka barbie pertama kali dibuat oleh Ruth Handler. Ia diakui sebagai pembuat barbie. Wanita kelahiran Colorado tahun 1916 ini merupakan salah satu pendiri perusahaan mainan, Mattel, Inc.  

Dilansir dari cosmopolitan, Ruth dan keluarganya merupakan orang Yahudi Polandia yang sebelumnya bermigrasi ke Amerika Serikat. Saaat muda,  anak bungsu dari 10 bersaudara ini tidak bisa berkuliah dan bekerja sebagai sekretaris. Dia menikah dengan Elliot Handler pada tahun 1938 dan hidup bersama saat perang dunia ke-2 berkecamuk. 

Saat malaise atau resesi global, Ruth dan keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. Di usia 30 tahun, ia berupaya memperbaiki perekonomian keluarga. Punya suami yang bisa desain, Ruth mendorong suaminya untuk membuat perusahaan yang memproduksi benda-benda plastik. 

Pemicu Pembuatan Barbie

Dilansir dari Cosmopolitan.com, boneka barbie pertama kali diluncurkan pada 9 Maret 1959, namun terkait dengan cerita dibalik pembuatannya terdapat dua versi yang saling bertentangan. 

Cerita pertama mengatakan bahwa Ruth mengunjungi Eropa bersama suami dan anak-anaknya. Mereka kemudian menemukan boneka Jerman bernama Bild Lilli yang terlihat seperti wanita nyata, bukan boneka seperti bayi yang populer pada saat itu, kemudian tercetuslah ide boneka barbie ini.

Kemudian cerita kedua mengatakan bahwa Ruth terinspirasi ketika melihat putrinya bermain boneka kertas di rumah mereka. Rasa sayang pada anaknya membuat Ruth ingin membuatkan mainan boneka perempuan yang lebih terlihat nyata. Alhasil muncul ide di kepala Ruth untuk menciptakan boneka tiga dimensi yang lebih realistis dalam bentuk seorang wanita. 

Meskipun tidak ada salah satu dari dua inspirasi ini ditolak atau dikonfirmasi, tapi diyakini bahwa salah satunya mengarah pada penciptaan boneka barbie yang dikenal saat ini. Dalam membuat boneka barbie, Ruth menanamkan soal kemandirian dan emansipasi. 

“Seluruh filosofi barbie saya adalah bahwa melalui boneka itu, seorang gadis kecil bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Barbie selalu memiliki fakta bahwa seorang perempuan selalu memiliki pilihan” kata Ruth. 

Pilihan Editor: Margot Robbie Mengaku Tak Suka Bermain Boneka Barbie saat Kecil 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus