Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Linda pantas menang

Festival gitar asia tenggara yg diikuti 14 peserta dari 7 negara, di jakarta, dimenangkan oleh peserta dari indonesia. linda, 16, peserta wanita satu-satunya terpilih untuk kategori outstanding performance.

17 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FESTIVAL Gitar Asia Tenggara kemarin, dimenangkan Indonesia untuk pertama kali. Konpetisi yang berlangsung di Golden Ballroom Hilton Hotel Jakarta - 6 Desenlber - diikuti 14 peserta dari 7 negara. Tidak kurang dari 10 orang juri dikerahkan termasuk dan Kedutaan-Kedutaan Jerman, Spanyol dan Inggeris, diketuai corang pemain gitar yang terkenal: Carl Tanjong. Usaha yang disponsori Yayasan Music Foundation Tokyo dan Yayasan Musik Indonesia ini terbagi dalam seksi: klasik dan non-klasik. Masing-masing negara pengikut (Indonesia, Hongkong, Muangthai, Pilipina, Singapura, Malaysia), Hanya diperkenankan mengirimkan I peserta untuk setiap seksi. Tapi pihak penyelenggara, yang tiap kali selalu digilir, berhak mengirim 2 orang wakil. Itulah sebabnya untuk perebutan ini Indonesia mengirimkan Linda Agnes Sukamta dan Andre Indrawan untuk klasik, serta Michael Gan dan Henry Turangan untuk non-klasik. Mestinya Andre Linda kemudian tampil sebagai pemenang gitar klasik, dikuntit Francis Mak dari Hongkong. Sedang Michael Can, juara non-klasik, mengalahkan rivalnya Paul Ponnudorai dari Malaysia. Danny Tumiwa, gitaris pribumi yang malam itu hadir sebagai pemain tamu untuk mengikuti tarian Rudy Wowor, menyatakan keputusan juri terhadap Linda pas dengan penilaiannya. Tapi ia yakin juara kedua seharusnya bukan gitaris Hongkong itu, tapi wakil Indonesia juga. "Andre mutunya jauh dari yang lain," ujar Danny kepada Widi Yarmanto dari TEMPO. "Tapi namanya saja festival tergantung dari nasib juga." Selanjutnya secara teknis ia menganggap pertarungan yang mempergunakan gitar klasik/folk itu, bolehlah. Tapi segi penarmpilannya kurang. Sebagai diketahui, yang dinilai juri selain teknik, interpretasi, intonasi, adalah yang disebut general impression plus alansemen khusus untuk seksi non-klasik. "Banyak yang tidak menghayati," menurut Danny. Linda, baru berusia 16 tahun, juga terpilih untuk kategori Outstanding Performance. Peserta wanita satu-sat !Iiya ini dengan demikian berhak mengikuti festival gitar di Jepang Selatan, tahun depan, sebagai peserta tamu. Dari balik kacamatanya ia tampak pendiam, keras dan tekun. Selama pertarungan ia amat serius. Kalau terhadap peserta lain penonton sempat tertawa atau ngeledek, pelajar SMA Taruna Pur,va Bandung ini tak memberi peluang. Ia memetik gitar dengan kepala tunduk dan mata terpejam. Kadangkala ia tempelkan mukanya pada instrumen itu. Penonton dipukaunya, terutama sekali karena secara teknis ia bebas dari suara fals. Baik lagu pilihan Panitia maupun pilihamya sendiri, Grand Solo, ditariknya tanpa kesalahan. Ditambah oleh saingan yang tidak begitu berat, Linda yang hanya tersenyum satu kali selesai bemlain ini, memang pantas menang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus