Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Menang Hadiah Utama BaCAA, Studio Pancaroba Bandung Bawa Pulang Duit Rp 100 Juta

Studio Pancaroba mendapatkan hadiah uang Rp 100 juta setelah menjadi kampiun di ajang Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) yang ke-8.

19 Oktober 2024 | 21.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengumuman para pemenang Bandung Art Contemporary Awards ke-8 di Galeri Lawangwangi, Jumat malam 18 Oktober 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Studio Pancaroba mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 100 juta setelah menjadi kampiun di ajang Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) yang ke-8. Juri mengumumkan para pemenang penghargaan itu di Galeri Lawangwangi Bandung pada Jumat malam, 18 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karya Studio Pancaroba berupa instalasi berjudul 'Pencurian Paling Anjing dalam Sejarah Polri (control + X, control +S).' Sementara Aurora Arazzi dengan karya berjudul Dim, mendapat hadiah Rp 100 juta untuk biaya produksi karya serta pameran tunggal. Sedangkan seniman muda Galih Adika Paripurna memperoleh hadiah berupa program residensi seniman di Centre Intermondes- La Rochelle, Perancis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan juga diberikan kepada Henryette Louise yang membuat karya grafis berbahan plaster dari adonan bubuk gipsum dengan judul Personal Strange Attractor. Pun Dzikra Afifah lewat karya keramiknya yang berjudul Fragilitation by Landscape. Keduanya mendapat hadiah masing-masing Rp 50 juta untuk berduet menggelar pameran karya mereka. Total ada 23 seniman yang lolos sebagai finalis.

Karya-karya di BaCAA di Luar Ekspektasi

Menurut perwakilan dewan juri, Wiyu Wahono, Bandung Contemporary Art Awards kali ini merupakan salah satu kompetisi yang menarik karena ada karya-karya yang di luar ekspektasi. “Ada karya yang secara brutal mengkritisi institusi pemerintah, audio visual installation,” ujarnya Jumat malam, 18 Oktober 2024. Selain itu ada karya para seniman muda yang mengeksplorasi tentang materialitas seni atau art materialism.

Pameran karya seluruh finalis serta pemenang Bandung Art Contemporary Awards ke-8 di Galeri Lawangwangi Bandung hingga 30 November 2024. TEMPO| ANWAR SISWADI.

Direktur ArtSociates Andonowati yang menginisiasi dan menggelar BaCAA mengatakan lembaganya kali ini menggunakan cara baru yang agak eksklusif untuk memilih seniman dan karya terbaiknya. Pesertanya tidak lagi diundang secara terbuka atau open call tapi dipilih oleh nominator. Pengusulnya dari kalangan akademisi yaitu Agung Hujatnikajennong, Bob Edrian, Sudjud Dartanto, dan Kun Adnyana. Adapun nominator dari kalangan seniman adalah Mujahidin Nurrahman dan Mella Jaarsma.

Sedangkan dari kalangan kolektor seni yaitu Abigail Hakim dan Rudi Lazuardi, serta nominator dari pemilik galeri serta pasar seni adalah Tom Tandio dan Eddy Prakoso. Setiap nominator harus mengusulkan tiga nama seniman. Pencarian seniman itu berlangsung sejak Mei hingga akhir Juni 2024.

Dewan jurinya yang berjumlah lima orang yaitu Gunalan Nadarajan dari Penny W. Stamps School of Art and Design, Michigan University, Amerika Serikat. Kemudian Nadine Khalil, seorang jurnalis seni dan kurator di Dubai, kolektor seni Wiyu Wahono, Enin Supriyanto, dan Arin Dwihartanto. Karya seluruh finalis termasuk pemenang dipamerkan di Galeri Lawangwangi Bandung hingga 30 November 2024.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus