Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Mutiara itu Bernama Anak-Anak

The Apple menghadirkan neorealisme dengan ajaib. Karya pertama sutradara muda Iran yang mengharukan sekaligus menyesakkan.

5 Desember 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

THE APPLE (SIB)
Sutradara:Samira Makhmalbaf
Penulis Skenario:Samira Makhmalbaf dan Mohsen Makhmalbaf
Penyunting:Mohsen Makhmalbaf
Pemain:Ghorban Ali Naderi, Massoumeh Naderi, Zahra Naderi, Azizeh Mohamadi
Cahaya adalah kemewahan bagi Mas-soumeh dan Zahra. Dua bocah perempuan kembar berusia 12 tahun itu sepanjang hidupnya terkurung dalam rumah petak yang sempit di pojok selatan Kota Teheran, Iran. Dengan pintu yang selalu dikunci, sehingga dunia luar tak lebih dari kelambu bayi di rumah tetangga, pot bunga di halaman, dan teriakan bocah penjaja es krim. Dunia luar adalah sebuah apel bagi si kembar: utuh, segar, dan serba menggoda. Para tetangga memprotes dan mengadukan masalah ini ke dinas sosial. Anak-anak itu lalu dibawa dan baru diperbolehkan pulang setelah orang tuanya berjanji mengizinkan keduanya keluar rumah.

Sang ayah seorang pengangguran berusia 65 tahun, yang mendapatkan sedikit uang dari derma tetangga, sementara sang ibu yang buta sungguh gemar mencaci. Sang ayah merasa memiliki alasan atas tindakannya: anak-anak perempuannya adalah bunga sehingga tak boleh terkena matahari agar tak meleleh.

The Apple, debut pertama sutradara muda Samira Makhmalbaf, 19 tahun, adalah film yang ajaib. Berangkat dari kisah nyata, film ini juga menampilkan pemain yang memerankan dirinya sendiri. Ini adalah penerapan genre neorealisme yang radikal. Lazimnya, neorealisme hanya mengambil gambar di lokasi aktual dan pemain yang bukan profesional. Apple adalah sebuah rekonstruksi total. Dan inilah yang membuatnya lebih mengharukan. Orang tua Massoumeh dan Zahra bukan penjahat. Mereka mencintai kedua anaknya. Namun, mereka miskin, kurang pengetahuan, dan kehidupan yang keras membuat mereka gemetar.

Keberhasilan Samira, putri sutradara terkenal Mohsen Makhmalbaf, dalam mengarahkan pemainnya perlu dipujikan. Apalagi Massoumeh dan Zahra adalah anak yang "bermasalah". Dalam The Apple, petugas dinas sosial tampil sebagai sosok wanita Iran yang kuat dan berpendidikan.

The Apple juga seolah menegaskan "mazhab" Makhmalbaf yang dirintis Mohsen. Sutradara yang pernah menjalani hukuman penjara semasa rezim Shah Iran ini terkenal dalam menghadirkan potret realitas Iran. Bahkan, karena pilihannya ini, beberapa karyanya seperti The Time of Love, The Nights of Zayandehrood, dan The Actor dianggap "mengganggu" publik. The Time, yang menceritakan Iran pascagempa bumi, dianggap kurang menghormati para martir. Ciri lain dari Makhmalbaf adalah penyuntingan yang tangkas, sehingga risikonya adegan yang bersambungan seolah melompat. Inilah yang membedakan Makhmalbaf dengan Abbas Kiarostami, sutradara terkenal lainnya dari Iran. Film-film Abbas, selain lebih naratif, juga lebih universal, sehingga kisahnya bisa dipindahkan ke dalam seting apa pun. Namun, dengan demikian, untuk publik Iran, karya Makhmalbaf menjadi lebih membumi.

Yusi A. Pareanom

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus