Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosok

Penjelasan BNPB Soal Gelombang Tinggi di Pantai Anyer

BNPB meyebut fenomena yang terjadi di Pantai Anyer, Banten pada malam ini bukanlah tsunami melainkan gelombang tinggi akibat bulan purnama.

23 Desember 2018 | 00.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperlihatkan hasil foto bersama Presiden Joko Widodo di kantornya, Jumat, 5 Oktober 2018 (Andita Rahma)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat keterangan tertulis menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi di Pantai Anyer, Banten, pada Sabtu malam ini, 22 Desember 2018 bukanlah Tsunami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Air laut yang naik ke permukaan tanah dengan volume cukup besar dan kencang itu, kata Sutopo, merupakan gelombang air laut pasang akibat bulan purnama. “Disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi adalah gelombang pasang di sekitar pantai,” ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sutopo, fenomena gelombang air laut pasang di Pantai Anyer itu tak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau. Ditambah, lanjut dia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tak ada gempa besar yang dapat menyebabkan tsunami, baik di sekitar Selat Sunda maupun Samudera Hindia. “Sejak tadi pagi memang terjadi erupsi, namun erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh kenaikan gelombang air laut,” tutur dia.

Berdasarkan pengamatan data pasang surut dari papan pengukuran alias tidegauge milik BMKG, terjadi setidaknya empat kali gelombang air laut pasang. Pertama tercatat oleh tidegauge Serang pada pukul 21.27 WIB dengan ketinggian gelombang 0,9 meter, lalu di Banten pukul 21.33 WIB dengan ketinggian 0,35 meter, tidegauge Kota Agung, Lampung pukul 21.35 WIB ketinggian 0,36 meter, dan di Pelabuhan Panjang dengan ketinggian 0,28 meter.

Sutopo meminta masyarakat sekitar Pantai Anyer tetap tenang dan tidak terpengaruh isu miring. Ia juga mengimbau agar masyarakat untuk sementara menghindari aktivitas di sekitar pantai. BPBD, kata Sutopo, bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan tengah melakukan penanganan di lokasi. “Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” ucap dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus