ILMU PERBANDINGAN AGAMA Oleh: Joahim Wach Penerbit: CV Rajawali, Jakarta, 1984, 250 halaman DAPATKAH Anda memahami sebuah agama yang berbeda jauh dari agama Anda sendiri?" tanya Joahim Wach. Dalam buku ini, Wach, yang menjawab sendiri, tak mempersoalkan kebenaran sebuah agama sebaalmana layaknya sebuah buku perbandingan. Memandang agama secara obyektif agaknya ditinggalkan Wach hanya dengan alasan bahwa masalah itu sangat mendasari keyakinan yang subyektif. Dari telaah yang cukup panjang inl, Wach memang seolah hanya memberi pelajaran kepada pemeluk Kristen, agamanya sendiri. Tampak sekali bahwa ia tak ingin membahas agama lain sebagai ajaran an sich. Karena itu, Wach mcmbuat studi perbandingan tentang agama melalui pengalaman beragama, yang, menurut dla, merupakan cara paling tepat dalam memahami agama. Wach memang termasuk orang yang menghargai agama yang ada dan dipeluk di dumia. Pengembaraannva dl Indla membuat ia benar-benar mcmahami Hindu, sehingga dapat merampungkan sebuah buku tentang itu. Tapi tak demikian halnya dengan keterlibatannya pada agama lain, seperti Islam dan Budha. Kelihatannya, pengetahuan Wach tentang Islam dan Budha dicukupkannya pada hasil kuliah di Leipzig maupun di Heidelberg saja. Kendati begitu, pandangannya terhadap peranan agama dalam menguak pemikiran serta mengangkat harga diri manusia sangat jelas. Dalam sebuah tulisan Wach, yang dikutip Joseph M. Kitagawa, penyunting buku ini, dilukiskan, "Melalui ketiga agama wahyu, yaitu Kristen, Yahudi dan Islam, pada permulaan abad pertengahan terjadi kebangkitan filsafat di dunia Barat dan dunia Timur dan bersama itu pula timbul pembaharuan minat untuk membahas ajaran tentang manusia." Karena itu, buku ini tak membahas perbandingan agama dari sudut teologis. Ia hanya membicarakan agama dan manusianya. Musthafa Helmy
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini