Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Santapan Sejenak bagi Jiwa

Buku psikologi bernuansa keagamaan yang memotivasi. Kecil, ringkas, dan bernas.

23 Maret 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CERITA KECIL SAJA
Penulis: Stephie Kleden-Beetz
Penerbit: Kanisius 2009
Tebal: xvi + 131 halaman

"TUHAN sudah memberimu wajah, senyum harus kita lakukan sendiri.” Pepatah lama Irlandia itu menghiasi salah satu halaman buku mungil ini. Kecil, ringkas, namun sarat makna, begitulah Stephie Kleden-Beetz—wartawan lepas dan mantan koresponden radio Jerman Deutsche Welle—meniatkan bukunya. Masuk kategori buku psikologi yang memotivasi serupa Chicken Soup for the Soul, Stephie menyuguhkan kisah keseharian, yang acap luput dari perhatian, namun memberikan banyak pelajaran.

Ia memperlihatkan luas pengalaman dan kekayaan bahan bacaannya lewat pelbagai pilihan kisah. Stephie menukil sastrawan, filsuf, orang-orang besar, namun di bagian lain, ia hanya butuh laba-laba untuk menggambarkan ketekunan. Bagaimana laba-laba bisa berjenis-jenis macamnya, dari yang pekerjaannya merajut perangkap, yang jago kimia, hingga yang membuat sensor.

Alih-alih menggunakan kalimat menggurui, Stephie, yang kini mencurahkan waktunya untuk dunia penulisan dan pendidikan, memakai analogi, deskripsi, dan kutipan bernas dari orang-orang terkenal. Banyak yang membuat kita tercenung, tak sedikit pula yang menyisakan senyum setelah membacanya.

Kisah tentang bagaimana guru berjasa menyuapi kita dengan gizi untuk jiwa dan otak ditutupnya dengan sebuah kisah tentang Jepang yang kalah perang. Kaisar Hirohito, sesaat setelah Jepang kalah perang, tak bertanya berapa jumlah tentara yang masih hidup, namun berapa guru yang masih hidup.

Kisah lain bertutur tentang rasa kasih sayang terhadap sesama yang lenyap di antara orang-orang modern. Stephie mengemasnya dengan mencontohkan Bunda Teresa yang dengan telaten menyuapi pengemis. Seorang wartawan Amerika yang melihat merasa jijik dan berkata spontan, kalaupun diberi uang ratusan dolar, ia belum tentu mau melakukannya. Bunda Teresa menyahut, ”Saya pun begitu, diberi ratusan dolar pun saya belum tentu mau.” Lucu dan menyentuh.

Kemasan dan ilustrasi yang menghiasi setiap halaman buku ini artistik. Meski nyawa dari buku ini terletak pada kutipan dan kisah sehari-hari, Stephie berusaha menghindari kutipan yang sudah umum dikenal.

Angela Dewi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum