Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Sedih Usai Nonton Film Eksil, Mahfud MD Akui Perjuangkan Kewarganegaraan Mereka

Saat menjadi Menkopolhukam, Mahfud MD mengaku pernah bertemu dengan tokoh eksil yang ada di film dokumenter itu.

14 Maret 2024 | 22.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengaku sedih setelah menonton film Eksil. Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia itu menonton film dokumenter itu di Studio 4 XXI Plaza Blok M pada Kamis, 14 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahfud mengaku terharu mengetahui para eksil yang tidak bisa pulang ke negaranya sendiri karena kebijakan pemerintah saat itu. Ia mengatakan, kejadian itu merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak banyak diketahui anak muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya sedih dari sejak awal film ini bercerita tentang tragedi kemanusiaan yang barangkali Anda di sini tidak tahu. Alur cerita itu dimulai dari tragedi Gerakan Satu Oktober (Gestop) atau G30S/PKI yang mengakibatkan para eksil tidak bisa pulang," kata Mahfud Md.

Mahfud MD Perjuangkan Kewarganegaraan Eksil

Seakan mengulang ingatannya, Mahfud mengatakan, film besutan sutradara Lola Amaria ini mengulas kembali kisah para eksil yang kehilangan kewarganegaraan akibat kebijakan pemerintah di tahun 1965. Saat itu terjadi pergantian rezim dari Soekarno ke Soeharto. Para diaspora yang dikirim belajar ke Uni Soviet dan Tiongkok tidak bisa pulang ke Tanah Air hingga kehilangan kewarganegaraannya.

"Setelah G30S/PKI, banyak kebijakan represif. Termasuk juga para korbannya adalah saudara kita sedang belajar dan mendapatkan beasiswa di luar negeri," kata Mahfud.

Saat menjadi Menkopolhukam, Mahfud mengaku pernah bertemu dengan tokoh eksil yang ada di film dokumenter itu. Dia juga yang mengurus kepulangan para eksil pada saat itu hingga 2023. "Saat itu saya kunjungi mereka di Belanda dan Ceko, dan jumlahnya saat ini ada sekitar 144 orang sesuai dengan data Kemenkopolhukam," kata dia.

Saat ini, kata Mahfud, para eksil itu telah diakui sebagai warga negara Indonesia. Mereka bisa pulang kapan saja ke kampung halamannya tanpa syarat apapun. "Tapi yang menjadi alasan mereka tidak ingin kembali pulang adalah keluarga mereka. Ada yang keluarganya sudah tidak ada dan telah menikah di sana, kemudian juga ada yang memang tidak ingin pulang," kata Mahfud.

Sinopsis Film Eksil

Eksil merupakan film dokumenter panjang yang berkisah tentang para eksil yang terdampar dan tak bisa pulang ke Indonesia pascaperistiwa Gerakan 30 September. Mereka kehilangan kewarganegaraan. Dalam film itu, ada sekitar lima sampai enam tokoh eksil yang berjuang untuk mendapatkan kewarganegaraannya kembali. Mereka terdampar hingga 25-30 tahun di negeri orang tanpa status warga negara mana.

Sejak kejadian 30 September 1965, mereka terkatung-katung tanpa identitas negara. Mereka memutuskan untuk memilih kewarganegaraan di negara tempat mereka berada dengan harapan, Indonesia akan menerima kembali. Film itu telah tayang perdana pada 27 November 2022 melalui program kompetisi JAFF Indonesian Screen Awards festival film Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus