Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Vino G. Bastian membagikan potongan adegan yang dihapus (deleted scene) dari film My Annoying Brother versi Indonesia. Melalui unggahan di Instagram pada Ahad, 2 Maret 2025, ia menjelaskan bahwa adegan tersebut memiliki makna mendalam, namun harus dipotong demi menjaga struktur dan durasi film.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Salah satu adegan spesial yang dengan pertimbangan & keputusan yang berat pada waktu itu terpaksa tidak bisa dimasukkan karena demi menjaga durasi, flow, emosi serta struktur keseluruhan film," tulis Vino. Ia juga mengungkapkan harapannya agar versi panjang dari film tersebut dapat dirilis, “Semoga nanti bisa dirilis juga extended version full movie-nya yaa.. Aamiin.” Film yang merupakan adaptasi dari drama Korea berjudul sama pada 2016 itu kini tengah tayang di platform OTT Netflix setelah sebelumnya dirilis di bioskop pada 24 Oktober 2024.
Adegan Ziarah yang Menyayat Hati
Potongan video berdurasi 8 menit 18 detik itu menggambarkan momen Jaya (Vino G. Bastian) dan Kemal (Angga Yunanda) saat berziarah ke makam kedua orang tua mereka. Kemal datang lebih dulu, berbicara dengan nisan orang tuanya. Jaya hanya mengamati dari kejauhan sebelum akhirnya mendekat.
Adegan berlanjut dengan Jaya yang bermonolog di depan makam. Ia bercerita bahwa dirinya baru saja keluar dari penjara, kini adiknya buta, dan yang paling menyakitkan adalah saat ia mengetahui makam ibu kandungnya telah rata dengan tanah. Jaya juga mengungkap kenyataan pahit lain bahwa ia mengidap penyakit serius dan tidak akan bisa menjaga Kemal lebih lama.
Vino G. Bastian mengunggah adegan dirinya dalam film My Annoying Brother. Foto: Instagram.
Monolog Jaya di Makam Orang Tua
Jaya berdiri di depan makam, suaranya lirih. Ia mengungkapkan kepedihan yang selama ini terpendam—tentang makam ibunya yang telah rata dengan tanah, tanpa seorang pun yang peduli. "Sebenarnya waktu gue pergi dari rumah, gue sempat nyari makam mamah. Tahu apa? Makamnya udah rata sama tanah perumahan. Dan gue yakin banget kalian tahu itu," ucapnya dengan nada penuh kekecewaan.
Rasa marah dan kehilangan bercampur aduk. Jaya menuduh ayah dan ibu tirinya telah dengan sengaja membiarkan ibunya terlupakan. "Dari situ gue percaya omongan tetangga. Kalau kalian berdua emang sengaja jahatin mamah gue," kata Jaya. Di hadapan batu nisan, Jaya juga mencurahkan kesedihannya tentang Kemal, adik satu-satunya.
Ia menyesali kepergiannya dari rumah tanpa pamit, terutama setelah mengetahui bahwa Kemal kini buta. Di penjara, ia juga hanya bisa mendengar kabar buruk tanpa bisa berbuat apa-apa. "Gue gak bisa nolongin adek gue. Karena cuma dia satu-satunya keluarga yang gue punya,” kata Jaya melanjutkan.
Tentang Adaptasi My Annoying Brother
My Annoying Brother versi Indonesia mengusung genre drama keluarga dengan arahan sutradara Dinna Jasanti. Film ini berkisah tentang Kemal, seorang atlet judo nasional yang kehilangan penglihatannya setelah mengalami cedera dalam pertandingan. Kehidupannya semakin rumit ketika Jaya, satu-satunya kakaknya, kembali ke rumah setelah mendapatkan pembebasan bersyarat dengan alasan harus merawat Kemal.
Namun, hubungan mereka tidak kunjung membaik. Jaya yang masih berantakan harus berusaha menyesuaikan diri dengan Kemal, sementara sang adik harus menghadapi kenyataan pahit bahwa hidupnya tak akan pernah sama lagi. Film ini menyoroti perjalanan emosional dua saudara yang terpaksa saling mengandalkan di tengah keterasingan dan penyesalan.