Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yayasan Poh Teck Teung didirikan setelah wabah sampar di Muangthai, tahun 1896. Tapi sumbangan dari pengusaha keturunan Cina menjadikannya sebuah organisasi yang efisien dan bermodal. Setiap tim Poh Teck Teung ditemani awak yang bersenjatakan kamera dan video. Tugas mereka, antara lain, membuat rekaman gambar untuk berbagai majalah "kriminalitas" dan saluran tujuh televisi Bangkok. Uang pun mengalir dari sini. Setiap tahun, Poh Teck Teung mampu mengumpulkan dua ribu mayat. Mereka yang tak dikenali keluarganya segera dikubur di makam sederhana -- tanpa nama atau tahun. Setelah dua tahun, kerangkanya dibakar dan sisanya disimpan di keranjang di gudang khusus. Esai: Keith Bernstein/Gamma Teks: Yudhi Soerjoatmodjo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo