Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RESTRUKTURISASI utang Kiani yang tak kunjung rampung menyulut berbagai spekulasi tentang penyebab kemacetan. Satu yangramai dipergunjingkan adalah benar-tidaknya Nusantara Energi, yangdimiliki Prabowo Subianto, menyetor uang ke konsorsium pimpinan Mandiri.Untuk mengklarifikasi hal itu, Rabu pekan lalu wartawan TEMPO ThomasHadiwinata mewawancarai Luhut Panjaitan, rekan bisnis Prabowosekaligus Komisaris Utama PT Kiani Kertas. Berikut petikannya.
Mengapa restrukturisasi utang Kiani tak rampung dalam satu tahun?
Ini masalah besar yang kompleks. Jadi, penyelesaiannya jugamemerlukan waktu. Yang penting ada kemajuan, yang saya nilai bagus.Produksi kami sekarang sudah sekitar 3.800 ton.
Kabarnya, Bob Hasan masih ingin mempertahankan Kiani?
Kalau kepingin, ya, boleh saja. Tapi saya pikir orang itu sudah tua, sudah70 tahun lebih. Apa yang dipersoalkannya? Kalau saya mau, bisa saja sayacerita yang tidak-tidak tentang Kiani di masa lalu. Tapi sudahlah, yang pentingkita menatap ke depan. Selesai (restrukturisasi) ini, saya tidak mau mengurus(Kiani) lagi. Saya dan Prabowo ingin menunjukkan bahwa kami bisa menyelesaikandeal ini dengan baik. Ini bukan sekadar masalah uang. Saya pribadi tidak inginmenjadi konglomerat. Saya hanya bangga kalau Kiani tetap di tangan orangIndonesia.
Berapa uang yang dikeluarkan Nusantara Energy saat mengambil Kianidari BPPN?
Kami dan Bank Mandiri keluar uangUS$ 200 juta. Sebesar US$ 30 jutadari Nusantara Energy, Mandiri US$ 170 juta.
Ada yang bilang, uang yang dipakai Nusantara itu juga pinjaman dariMandiri.
Tidak benar itu. Saya tahu sekali uang US$ 20 juta itu milik Prabowo,sementara sisanya dari Johan Teguh (mitra Prabowo di Nusantara).
Jadi, bukan pinjaman?
Ah, tidak. Yang bilang pinjaman itungarang.
Artinya, jika US$ 30 juta adalah uang pribadi, yang kini bermasalahdi Mandiri hanya US$ 170 juta?
Ya, secara praktis seperti itu. Duit (Prabowo dan Johan) itu tunai, dana segar. Kalau ada orang ngomong yang tidak-tidak, suruh saja orang itu datang ke saya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo