Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

"Negeri Anda Memang Jagoan ..."

Wawancara Tempo dengan Wang Pin, menteri kehutanan RRC yang menghadiri kongres kehutanan sedunia ke-8 di Jakarta, tentang hutan dan kayu di Cina. Indonesia dianggap jagoan dalam ekspor kayu. (eb)

28 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUDAH beberapa kali ini orang dari Indonesia berkunjung ke RRC, baik resmi -- seperti PBSI dan Kadin -- maupun sebagai turis lewat Hongkong. Tapi dari RRC, sejak bekunya hubungan diplomatik 13 tahun lalu, tak seorang utusan pun yang masuk kemari. Maka datangnya delegasi RRC dalam Kongres Kehutanan Sedunia ke 8 di Jakarta banyak menarik perhatian pers luar dan dalam negeri. Hartoyo Pratiknyo dari TEMPO berhasil menginterpiu Wang Pin, ketua delegasi RRC itu, pekan lalu, yang menjabat Menteri Kehutanan. Berikut ini laporannya: Ruang kamarnya di Hotel President, Jalan M.H. Thamrin tampak amat rapi dan bersih. Tak sepotong pakaianpun kelihatan bergantungan di kursi atau tempat tidur. Selain air es dalam termos, kamar Wang Pin tampak seolah-olah tak ada penghuninya. Berpakaian hem lengan pendek putih, dengan celana dril, Menteri Wang Pin sore itu didampingi penterjemah dan asistennya yang memakai sepatu sandal. Ketua delegasi RRC itu tak mau bicara soal lain, kecuali tentang hutan dan kayu. Membandingkan negerinya yang amat luas itu dengan Indonesia, Wang Pin berkata: "Dibandingkan dengan negeri kami, negeri anda ini sungguh beruntung mempunyai alam yang begitu pemurah." Sambil sang juru bahasa menterjemahkan kata-katanya -dalam bahasa Inggeris yang tidak terlalu bagus -- Wang Pin menyodorkan sebungkus rokok putih berfilter. "Ini anda mesti coba," katanya santai. "Buatan RRC." Baik bungkus maupun rasanya mirip rokok Amerika merek Winston. Wan~ Pin lalu menjelaskan keadaan hutan di negerinya. Kesulitan alamiah dan penebangan besar-besaran di waktu lampau banyak mengurangi areal hutan di sana. Hanya 1/8 wilayah negeri yang 9,5 juta KmÿFD lebih itu berupa hutan kayu. Menurut Wang Pin, sasaran areal hutan yang hendak dicapai menjelang akhir dasawarsa ini adalah antara 28-30% dari luas negeri. Tapi, katanya, dari penanaman-penanaman baru setiap tahun, rata-rata cuma 1/3 yang lestari. Diakuinya kematian pohon-pohon baru terutama terjadi pada penanaman yang dilakukan oleh massa rakyat yang tergabung dalam komune yang ratusan ribu jumlahnya. Terowongan Kini penghijauan kembali dilaksanakan melalui pengerahan pusat-pusat pembibitan hutan negara. Dan komune-komune yang berdekatan cuma diminta membantunya. Faktor ketrampilan, kata yang empunya cerita, diberikan lewat pendidikan di 7 sekolah tinggi khusus kehutanan, fakultas kehutanan yang terdapat di setiap propinsi, sekolah menengah kehutanan dan kursus-kursus kilat yang diselenggarakan menurut kebutuhan. Berbeda dengan banyak negara produsen kayu, RRC tidak mengekspor kayu. Tapi masih mengimpornya dari berbagai negeri, antara lain dari Kanada, dan negara-negara penghasil kayu di seputar jazirah Skandinavia. Kayu banyak dipakai untuk tiang penyangga terowongan dalam tambang-tambang batubara. Dan Wang Pin tentu boleh menambahkan bahwa kayu di sana banyak dikonsumir untuk membuat tiang penyangga terowongan perlindungan yang terdapat di banyak kota, terutama di Peking. Sambil mengepulkan asap rokoknya Wang Pin lalu bicara juga soal kelestarian lingkungan. "Ini menjadi salah satu acara pokok pemerintah saya," katanya. Untuk maksud menjaga kelestarian lingkungan itulah pemerintah telah membentuk sebuah Biro Urusan Lingkungan yang bertugas mengkoordinir usaha-usaha pemerintah di bidang itu. Menteri Wang Pin merasa sangat prihatin akan masih banyaknya penebangan hutan di Dunia Ketiga, yang merusak keseimbangan lingkungan. Tapi penebangan hutan kan perlu untuk ekspor? "Negeri anda memang jagoan dalam ekspor kayu. Seperti juga dalam bulutangkis," kata Wang Pin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus