Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan insiden ambruknya enam batang girder pada proyek Jalan Tol Depok Antasari di kawasan Simpang Susun Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, merupakan kecelakaan kerja ke-10 yang terjadi kurang dari enam bulan terakhir.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, mengatakan, faktor human error hingga pelanggaran Standard Operational Procedure (SOP) menjadi penyebab berbagai kecelakaan tersebut.
Baca juga: Girder Tol Depok Ambruk, PUPR Curiga Operator Ekskavator KW
"Untuk insiden Tol Depok Antasari, itu bukan kesalahan pada struktur konstruksi girder, tapi murni human error," kata Syarif di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Kamis, 4 Januari 2018.
Insiden ambruknya enam girder akibat tersenggol ekskavator ini terjadi 2 Januari 2018 lalu. Menurut Kementerian PUPR, insiden bermula saat pihak subkontraktor sudah memulai pekerjaan lebih awal, padahal pengawas proyek belum datang ke lokasi pembangunan. Naas, eskavator yang dikemudikan operator tersebut menyenggol girder yang sudah terpasang hingga ambruk.
Atas berulangnya insiden kecelakaan kerja ini, Syarif menyebut Kementerian PUPR segera membentuk Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK).
Tak hanya itu, sertifikasi terhadap tenaga ahli dan terampil juga semakin digencarkan. "Jumlah tenaga kerja konstruksi mencapai 7,7 juta namun yang sudah tersertifikasi kurang dari 10 persen, sekitar 700 ribu orang," tuturnya.
Daftar proyek yang mengalami insiden kecelakaan kerja tersebut yaitu:
1. Proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang yang digarap oleh PT Waskita Karya pada 4 Agustus 2017. Dua pekerja LRT, Tari, 37 tahun, dan Amir, 35 tahun, tewas seketika usai terjatuh dari tiang penyangga LRT.
2. Proyek pembangunan Jalan Tol Bocimi (Bogor Ciawi Sukabumi) oleh PT Waskita Karya pada 22 September 2017.
Jembatan Tol Bocimi di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ambruk. Satu orang pekerja, Maman, 25 tahun, tewas dan dua orang lainnya mengalami luka berat.
3. Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) atau lingkar luar Seksi IIB (Ruas Kedung Badak Simpang Yasmin) oleh PT Wijaya Karya pada 26 Oktober 2017. Crane proyek Jalan Tol layang BORR, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, jatuh ke jalan raya.
4. Proyek Pembangunan Jalan Tol Paspro (Pasuruan Probolinggo) oleh PT. Waskita Karya pada 29 Oktober 2017. Girder ambruk dan menyebabkan satu orang pekerja, Heri Sunandar (27 tahun), tewas.
5. Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta oleh PT Adhi Karya pada 15 November 2017. Beton proyek LRT Jakarta jatuh di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur menimpa sebuah mobil hingga ringsek.
6. Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) oleh PT Waskita Karya pada 16 November 2017. Crane pengangkut rambu Variable Message Sign (VMS) di ruas Tol Jakarta Cikampek km 15 arah Cikampek mengalami kecelakaan.
7. Proyek Pembangunan Jembatan Ciputrapinggan oleh PT. Bangun Pilar Patroman pada 9 Desember 2017. Dua batang girder ambruk.
8. Proyek Pembangunan Apartemen Pakubuwono Spring, Jakarta Selatan oleh PT. Total Bangun Persada. Plafon di area podium apartemen roboh pada 26 Desember 2017
9. Proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada 30 Desember 2017. Sebuah batang girder ambruk.
10. Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok Antasari. Enam barang girder ambruk tersenggol eskavator.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini