SAMPAI pecah perang, 22 September yang lalu, orang Indonesia
yang bekerja di Irak berjumlah 582 orang. Suatu kenaikan lebih
400 orang dibandingkan 1979. Mereka umumnya terdiri dari tukang
cat, kuli bangunan, montir, sopir alat-alat berat (trailer)
pekerja di bidang listrik, pesuruh, tukang jaga sampai juru
masak.
Dari jumlah itu 335 orang dibawa dan dikirim oleh perusahaan PT
Taiyo Sinar Tehnik, sebuah perusahaan patungan Jepang-lndonesia,
PT Robihdo, dan PT Servindo yang bergerak di bidang jasa ekspor
tenaga kerja ke Timur Tengah Di Irak mereka itu bekerja pada
perusahaan Taiji Kudo Construction yang mendapat kontrak kerja
dari Kementerian Perminyakan Irak dan ditempatkan di Baghdad,
Kirkuk, Basra, Tagi, Jailani, Semawa, Mosoul dan Babylon. Gaji
seorang Indonesia di sana berkisar antara Rp 500.000 - Rp 600.
000 sebulan.
"Untunglah, semua TKI di Irak itu selamat," kata Sjahrul, Kepala
Biro Aneka Jasa & Usaha Patungan Tim Koordinator Kegiatan Ekspor
ke Timur Tengah. Sambil memperlihatkan tumpukan teleks yang
diterimanya dari KBRI Baghdad dan Kuwait, banyak TKI yang
mencari perlindungan di KBRI Baghdad. Sementara 49 orang yang
dikirim oleh Taiyo Sinar Tehnik diterbangkan langsung ke
Indonesia lewat Amman (Jordania). Pihak KBRI sendiri sudah
memulangkan sebanyak 31 orang lewat Kuwait.
Tapi setelah Baghdad menjadi sasaran bom Iran, 24 TKI yang di
Semawa -- semula yang mencari perlindungan di KBRI--pekan lalu
kembali bekerja di kota itu Mereka beranggapan Semawa lebih aman
dibandingkan dengan tempat lain di Irak Mereka ini bekerja
menarik trailer. "Malam hari kami terpaksa jalan tanpa lampu,"
kata mereka itu Maksudnya tentu supaya tidak menjadi sasaran
tembakan pihak Iran.
Perang di Teluk Persia ini juga merepotkan Kedubes Indonesia di
Kuwait. Sebanyak 31 orang pelaut Indonesia yang bekerja di kapal
Singapura MV Kota Mas dan MV Pearl City kini masih 'terdampar'
di Abdali, di padang pasir daerah perbatasan Irak-Kuwait.
"Pemerintah Kuwait hanya memberi izin masuk jika para pelaut itu
punya uang pembeli tiket untuk pulang ke Indonesia," kata
Sjahrul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini