Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah mencoba melamar pekerjaan ke mana-mana, namun belum juga ada yang menerima. Kamu sampai bertanya-tanya, apa yang membuat mereka tak tertarik kepadamu? Adakah yang salah dari kamu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Times of India, ada lima alasan seseorang tidak diterima kerja, terlepas dari upaya yang sudah kamu lakukan. Berikut ulasannya:
- Tidak punya relasi
Relasi adalah bagian besar dari proses rekrutmen. Jangan membatasi diri untuk membangun relasi. Semakin banyak terhubung dengan orang yang berbeda, maka semakin besar peluang kerja yang akan kamu raih. Jangan sembunyikan fakta bahwa kamu sedang mencari pekerjaan. Kamu tidak pernah tahu siapa yang akan memberikan tawaran pekerjaan atau rekomendasi. - Tidak sesuai dengan kemampuan
Ketahuilah kemampuan yang dikuasi sebelum melamar pekerjaan. Hal ini akan membantu kamu menyaring pekerjaan yang sesuai dan memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk mendapat pekerjaan. Saat melamar pekerjaan dan resume tidak memenuhi kebutuhan pekerjaan tersebut, itu menjadi alasan bahwa kamu tidak ada dalam daftar yang dipilih. - Resume tidak sesuai dengan lowongan perusahaan
Satu kesalahan mencolok yang mungkin kamu lakukan adalah ketika mengirim resume umum atau surat lamaran ke semua pekerjaan. Setiap lowongan memiliki kebutuhanmasing-masing. Jadi, sebelum mengirim surat lamaran, alanghkah baiknya memastikan bidang dan kualifikasinya sesuai dengan perusahaan. - Kurang siap ketika wawancara kerja
Tahapan ini cukup penting karena akan menentukan apakah kamu diterima atau tidak. Kurang percaya diri dan ketidakmampuan menjawab pertanyaan dengan benar saat wawancara pasti akan merugikanmu. Meskipun resume yang kamu buat tampak meyakinkan, hal itu tidak akan berarti jika kamu gagal memberikan kesan yang baik selama wawancara. Sebab itu, penting untuk mempersiapkan wawancara kerja yang matang. - Kepribadian terlalu kuat atau lemah lembut
Kamu akan menjelaskan siapa dirimu kepada perusahaan saat proses wawancara. Jika tampil sebagai orang yang terlalu bersemangat, itu bisa menjadi peringatan besar bagi pewawancara. Di sisi lain, apabila terlalu lemah lembut, pewawancara mungkin tidak akan menganggap kamu sebagai orang yang teguh. Pada dasarnya, kamu harus netral dalam segala hal dan memiliki keunikan yang mendukung kebutuhan perusahaan.
ANDINI SABRINA | TIMES OF INDIA
Baca juga:
Lolos Masuk Tahap Wawancara Gaji? Cermati Peraturan yang Mengatur Upah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini