Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mal atau pusat perbelanjaan kerap dijadikan salah satu pilihan lokasi mencari hiburan murah bagi sejumlah masyarakat perkotaan. Selain menawarkan berbagai barang dagangan yang cukup lengkap, biasanya ada media rekreasi, seperti wahana permainan dan bioskop yang kerap disinggahi anak muda. Namun, akibat gejolak ekonomi pasca pandemi Covid-19, beberapa mal di Jakarta berikut berubah lengang bak kuburan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketertinggalan mal juga dipengaruhi oleh gempuran layanan belanja daring (online) atau biaa dikenal e-commerce maupun marketplace. Hal ini sesuai dengan pendapat Tutik Mustajibah dan Agus Trilaksana dari Universitas Negeri Surabaya (2021) dalam jurnal berjudul Dinamika e-Commerce di Indonesia Tahun 1999-2015. Disebutkan bahwa minat belanja masyarakat bergeser menjadi ke transaksi jual-beli yang lebih mudah.
Daftar Mal di Jakarta yang Sepi
Berikut deretan mal di Jakarta yang sepi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta yang terancam gulung tikar dan tak lagi berjaya.
1. Great Western Grand Serpong
Tempat transaksi jual beli yang menyatu dengan apartemen ini bertransformasi menjadi bangunan hampir mati. Great Western Serpong berlokasi di dekat exit tol Tangerang yang ramai dengan lalu lalang kendaraan. Meski dilengkapi akses putar arah sendiri, mal yang satu ini tidak begitu terlihat meraih masa keemasan.
2. Mal Blok M
Walaupun berdiri di lokasi strategis, tepatnya Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak mampu membuat Mal Blok M merah kemakmuran. Salah satu tempat nongkrong di Jakarta yang kerap dijadikan jujukan muda-mudi ini terlihat sunyi. Padahal, pusat perbelanjaan Blok M berkonsep menarik karena berada di bawah terminal bus.
3. Mal Grand Paragon
Berada di tengah kota, tidak menjadikan Mal Grand Paragon ramai disinggahi pengunjung. Tempat belanja yang berhadapan dengan Halte Transjakarta Mangga Besar di Jalan Gajah Mada ini seperti dibayang-bayangi waktu untuk tutup selamanya. Sepinya mal ini diduga semenjak insiden kebakaran pada 2017 silam.
4. Mal Ratu Plaza
Mal Ratu Plaza sangat mudah diakses karena berdekatan dengan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Istora Mandiri. Sayangnya, mal yang memiliki 5 lantai utama ini terlihat seperti bangunan kosong dengan mengandalkan pencahayaan lampu. Kondisi ini mulai nampak berlangsung sejak 2020 lalu.
5. Plaza Semanggi
Kondisi Plaza Semanggi saat ini semakin menambah panjang daftar mal di Jakarta yang sepi. Tempat jalan-jalan warga ibu kota di kawasan Karet, Semanggi ini dikepung oleh gedung-gedung fungsional, seperti perkantoran dan apartemen. Kendati demikian, banyak kios yang tutup dan memilih angkat kaki akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun kebelakang.
6. Poins Square Lebak Bulus
Pusat perbelanjaan yang dikembangkan dengan konsep transit oleh PT Inti Sarana Ekaraya dan PT Menara Prambanan ini menelan anggaran hingga Rp 483 miliar. Sayangnya, manajemen Poins Square Lebak Bulus harus menderita kerugian lantaran sebagian penyewa atau tenant pamit undur diri karena hantaman ekonomi pada masa masuknya Covid-19 ke Indonesia.
7. Pusat Elektronik Glodok
Surga bagi pecinta produk elektronik di Glodok City juga harus menelan pil pahit. Pasalnya, salah satu tempat yang sempat hits ini seperti diambang kebangkrutan. Walaupun disebut sebagai mal khusus, ada banyak barang lain yang dijual hanya demi menampakkan bahwa mal ini masih ‘hidup segan, mati tidak mau’.
8. Serpong Plaza
Mal di Jakarta yang sepi terakhir ialah Serpong Plaza. Bangunan megah yang tak lagi dijamah manusia ini dibiarkan begitu saja oleh pihak pengelola. Gedung yang dapat dijumpai di wilayah Jalan Raya Serpong ini justru berubah menjadi menyeramkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA