Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona alias Covid-19 telah mengubah sebagian besar pola hidup manusia. Salah satunya adalah gaya anak-anak belajar yang harus menggunakan metode virtual. Sayangnya, penyampaian materi oleh guru yang diberikan seringkali membosankan bagi siswa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berakar dari masalah ini, Kok Bisa, didukung oleh YouTube Learning, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Yayasan Semua Murid Semua Guru, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memperkenalkan sebuah inisiatif yang disebut Akademi Edukreator.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini merupakan sebuah platform yang diciptakan untuk menginspirasi dan melatih para pembuat konten, guru, dan profesional di Indonesia untuk menciptakan video edukasi berkualitas tinggi secara gratis dengan memberikan mereka pengetahuan dan praktik terbaik di YouTube.
“Akademi Edukreator hadir dengan harapan dapat membantu berbagai komunitas tentang bagaimana kita dapat bersama membangun dunia pendidikan baru di Indonesia,” kata Co-Founder Kok Bisa, Gerald Bastian dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada 5 Mei 2020.
Adapun nantinya, akan terdapat serangkaian kelas gratis untuk berbagi ‘know-how’ sebagai edukreator untuk semua orang. “Dengan kelas tersebut, maka akan semakin banyak ilmu yang dapat dipelajari, disebarkan dan diakses di internet, memerdekakan para pelajar dan membantu kita merevolusi proses belajar secara online,” tambah Co-Founder Kok Bisa, Ketut Yoga Yudistira.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi M. Hasan Chabibie juga menjelaskan bagaimana pendidikan di Indonesia harus siap menghadapi globalisasi. “Penting bagi kita untuk memahami dan menghargai perubahan yang harus terjadi. Bersama kita dapat membantu mendemokratisasikan cara belajar dengan memastikan siapa pun, di mana pun memiliki akses ke informasi lintas konten pembelajaran berbasis kurikulum, tambahan, dan bahkan berbasis minat,” ujarnya.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Google Indonesia, Putri Alam pun berharap apa yang dikerjakan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. “Kami percaya bahwa dengan mendukung terciptanya konten pembelajaran yang berkualitas tinggi di YouTube, juga akan membantu memerdekakan pembelajaran dan membangun dunia pendidikan yang siap menghadapi masa depan,” tutupnya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA