Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia Group semakin serius untuk mengaktifkan kembali Merpati Nusantara Airlines untuk penerbangan kargo di Indonesia timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. M. Ikhsan Rosan mengatakan, pesawat yang digunakan untuk operasional angkutan barang via udara tersebut sebanyak tiga unit berjenis Boeing 737 Series. Satu unit pesawat khusus kargo dari Garuda Indonesia dan dua unit berasal dari Citilink Indonesia yang akan dikonversi dari pesawat penumpang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menambahkan jumlah pesawat yang dioperasikan khusus kargo juga akan bertambah menjadi delapan unit menggunakan jenis Boeing 738 dan Airbus 330. Lima unit pesawat tambahan akan didatangkan secara bertahap hingga 2020.
Saat ini, lanjutnya, pesawat yang digunakan adalah dari Garuda Indonesia Group, karena pesawat yang dimiliki Merpati sedang dalam kondisi tidak operasi. Untuk diaktifkan kembali, membutuhkan sertifikasi ulang dengan biaya yang tinggi. Meski demikian, tetap ada kemungkinan untuk diaktifkan kembali seiring dengan pertumbuhan volume kargo maupun permintaan pasar.
Ikhsan memastikan dalam kerja sama tersebut, Garuda tidak menjadi terbebani. Sebaliknya, kinerja bisnis kargo emiten berkode GIAA tersebut bakal berpotensi meningkat seiring dengan perluasan pasar ke wilayah timur.
Dalam usaha pengembangan kargo dari Merpati, tuturnya, beberapa BUMN lainnya seperti Semen Indonesia, Pertamina, Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PLN akan mendukung melalui aktivitas pelayanan pengiriman barang-barang di wilayah Papua.
Penetrasi ke wilayah timur bukan kali ini saja. Sebelumnya gar juga telah bekerja sama dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) dalam bidang kargo dan pemanfaatan cold storage untuk distribusi hasil perikanan nasional di pasar internasional.
BISNIS