Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, buka suara soal rencananya mengejar pajak 100 orang terkaya di Indonesia. Wacana ini sebelumnya sempat diungkapkan oleh pasangan calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam debat cawapres pada Jumat pekan lalu, 22 Desember 2023.
Anies lalu menjawab sejumlah pertanyaan dari banyak pihak soal keberaniannya untuk mengejar pajak 100 orang terkaya itu. "Begini teman-teman sekalian, kami ingin sistem perpajakan kita berkeadilan. Kita hanya bicara yang 100 terkaya dan 100 terkaya itu lebih dari 100 juta penduduk Indonesia,” ujar Anies dalam acara Desak Anies yang diselenggarakan di Pontianak, Selasa, 26 Desember 2023.
Ia pun mengaku berani mengambil langkah mengejar pajak 100 orang terkaya di Tanah Air itu karena tak pernah punya utang budi dengan mereka. "Memangnya ada utang budi apa?”
Dalam potongan video pendek dari acara tersebut yang kemudian tersebar luas di media sosial itu pula, Anies menjelaskan bahwa kondisi tersebut menjadi gambaran dari ketimpangan yang terjadi saat ini. Oleh sebab itu, ia mendorong digunakan acuan rumus menggenjot pajak dengan cara membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar.
Anies juga menegaskan bahwa pihaknya ke depan ingin meningkatkan produktivitas. “Kami ingin agar perpajakan kita pada yang paling atas itu harus berkeadilan. Ini bukan kepada yang di tengah, ini hanya 100 yang teratas, supaya lebih berkeadilan,” tuturnya.
Dengan begitu, Anies menyebut manfaat yang akan diterima masyarakat Indonesia akan lebih banyak. “Kenapa? Hampir semua yang di puncak itu mendapatkan kekayaan sebesar itu akibat privilege yang diberikan oleh negara."
Lebih jauh, Anies menyatakan kekayaan dari berbagai sumber daya alam di Tanah Air, misalnya dari pertambangan, perkebunan, atau yang lain, sejatinya manfaat itu semua harus bisa dirasakan oleh orang banyak.
"Ada satu dua yang memang lewat aktivitas pasar, pure perekonomian. Tapi sebagian besar adalah mendapatkan kesempatan dari negara, nah faedahnya harus bisa dirasakan oleh orang banyak," katanya.
Adapun sebelumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berkomitmen akan membawa perubahan dalam konteks ketimpangan ini. "Bayangkan 100 orang Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Ini keadaan yang tidak adil ini harus kita ubah," kata dia dalam debat cawapres.
Cak Imin mengatakan pihaknya berencana akan menaikan pajak bagi orang kaya. "Harus punya keyakinan bahwa 100 orang yang kaya ini kita pajakin bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia," ujarnya.
DEFARA DHANYA | TIKA AYU
Pilihan Editor: Stafsus Sri Mulyani Bandingkan Gibran dan Menkeu Prancis soal 'Berburu di Kebun Binatang', Apa Maksudnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini