Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK pada ratusan karyawan sepanjang tahun ini. Apa sebabnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinukil dari Reuters, Fed akan memangkas 300 karyawannya. PHK di The Fed berfokus pada staf dari 12 bank cadangan regional bank sentral AS, terutama pekerjaan yang terdampak bidang teknologi informasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Termasuk beberapa yang tidak lagi diperlukan karena penyebaran perangkat lunak komputer berbasis cloud dan posisi untuk memproses pembayaran," kata juru bicara yang enggan disebutkan namanya, dikutip Senin, 25 September 2023.
Juru bicara juga menyebut, pengurangan staf itu merupakan kombinasi dari pengurangan karyawan, termasuk pensiun dan PHK.
Menurut laporan tahunan dan dokumen keuangan yang disiapkan The Fed, setiap tahunnya, jumlah staf yang dianggarkan untuk sistem tersebut, termasuk bank regional, Dewan Gubernur yang berbasis di Washington, dan tiga unit yang lebih kecil akan berkurang lebih dari 500 posisi.
Jumlahnya berkurang dari 24.428 pada 2022 hingga 23.895 pada 2023. Meskipun jumlah pegawai yang dipangkas The Fed kecil jika dibandingkan dengan anggota The Fed, ini adalah pertama kalinya jumlah pegawai yang dianggarkan turun sejak 2010.
Adapun jumlah lapangan kerja aktual pada 2022 berada di bawah anggaran. Ini menyebabkan Fed mengeluarkan memo pada Desember lalu.
"Perputaran uang yang lebih tinggi dari yang dianggarkan dan keterlambatan yang berkepanjangan dalam pengisian posisi terbuka," tulis memo tersebut.
Selanjutnya: Reuters mencatat, jumlah posisi yang dieliminasi....
Reuters mencatat, jumlah posisi yang dieliminasi pada tahun ini agak lebih kecil dari penurunan yang dianggarkan. Adapun besarnya penurunan lapangan kerja aktual tidak akan diketahui sampai awal tahun depan saat The Fed menutup bukunya pada 2023 dan merilis laporan tahunan terbaru.
Pengurangan staf itu terjadi pada saat yang sensitif bagi The Fed, yakni ketika bank sentral telah membukukan kerugian sebesar US$ 100 miliar dalam beberapa bulan terakhir.
Kerugian itu akibat operasi yang melibatkan pembayaran lebih banyak bunga kepada bank atas simpanan cadangan di The Fed, dibandingkan dengan pendapatan bank sentral dari portofolio obligasi dan sekuritas berbasis hipotek senilai US$ 7,5 triliun.
"Berbeda dengan lembaga-lembaga federal yang membelanjakan uang pajak yang dialokasikan oleh Kongres, The Fed melakukan pendanaan sendiri," tulis laporan Reuters.
Pendapatannya dari kepemilikan aset dan biaya yang dibebankan ke bank untuk berbagai layanan digunakan untuk membayar sekitar US$ 6,3 miliar pengeluaran tahunan. Ini lah yang digunakan untuk mempekerjakan hampir 24 ribu orang di Washington dan kota-kota lain di seluruh negeri.
Dalam sebagian besar tahun, The Fed menghasilkan keuntungan yang diserahkan ke Departemen Keuangan AS.
Tapi sejak bank sentral mulai menaikkan suku bunga untuk mengendalikan lonjakan inflasi, The Fed telah membelanjakan lebih banyak uang dibandingkan pendapatannya setiap tahun. Lalu, bank sentral AS memberikan IOU kepada Departemen Keuangan yang harus dibayarkan kemudian.
REUTERS
Pilihan Editor: H-4 Pengosongan Pulau Rempang: Jokowi Kirim 3 Menteri, BP Batam Minta Tambah Anggaran Rp 758,99 miliar