Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang baru dicetuskan pemerintah akan memaksimalkan penyerapan gabah petani. Menurut Arief puluhan ribu koperasi itu akan mendukung realiasi pembelian gabah kering petani seharga Rp 6.500 per kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Artinya nanti nggak ada harga di petani yang jatuh. Karena akan diserap di koperasi desa," ucap Arief usai meninjau harga sembako di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Maret 2025. Ia pun menilai gagasan Prabowo untuk membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih adalah kabar baik, terutama bagi para petani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk yang di daerah pedesaan, Pak Presiden juga sudah menyampaikan akan membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih. Itu juga berita baik," ujar dia. Nantinya, kata dia, serapan gabah itu akan menjadi cadangan pangan pemerintah untuk menurunkan harga beras bila sewaktu-waktu naik.
Ia mencontohkan biasanya harga beras akan naik sebelum panen raya. Namun, kini ia menjamin masyarakat tak perlu khawatir sebab pemerintah memiliki beras CPP yang cukup kendati puncak panen raya baru terjadi pada Maret-April 2025. Ia menegaskan 70.000 koperasi desa itu masih dalam tahap wacana. "Ini sekarang sedang disiapkan. Belum ya, tapi sedang disiapkan," tuturnya.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Dana Desa akan digunakan untuk membiayai program koperasi itu.
Hal itu diputuskan usai Prabowo melakukan rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025.
"Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kop Des Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin itu.
Dia berharap koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa. Koperasi itu juga akan dijadikan sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.
Di kesempatan sama, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi, sehingga sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.“Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” kata dia.
Ia berharap, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. “Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” kata dia.
Hendrik Yaputra berkontribusi pada penulisan artikel ini.