Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berdering Lagi

Kurs saham pt. semen cibinong melonjak tinggi ketika mula-mula dimasyarakatkan. animo kemudian menurun karena kurs yang stabil. permintaan kini meningkat karena dividen akan mulai dibayarkan. (eb)

14 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KURS saham PT Semen Cibinong kini hidup kembali. Agak lama lesu, para pialang di Pasar Modal, Jakarta pun bergairah lagi. Dari PT Aperdi, misalnya, Sani Permana berkata pada TEMPO minggu lalu bahwa telepon kantornya lebih banyak berdering dibanding dengan hari-hari sebelum Tahun Baru. Semua itu karena PT Semen Cibinong, berdasar keputusan rapat umum luar biasa para pemegang salamnya, akan membayar dividen mulai 31 Januari. Ketika perusahaan itu memasyarakatkan diri Agustus yang lalu, kurs sahamnya telah melonjak tinggi di atas nominal Rp 10.000. Tidak lama kemudian PT Danareksa mencoba mengekangnya, dan berhasil membuatnya stabil sekitar Rp 10.500. Tapi karena tingkat kurs itu bertahan agak lama, animo masyarakat menjadi kendor, bahkan seringkali transaksi di bursa efek menjadi tidak berarti. Kini dividennya akan sebesar Rp 666 per saham. Itu diambil dari keuntungan perusahaan selama 11 bulan--1 Desember '75 s/d 31 Oktober '76. Para pemegang sahamnya yang terhitung sejak Agustus, termasuk PT Danareksa tetap mendapat dividen penuh. Dibanding dengan saham aslinya, sertifikat Danareksa mendapat dividen lebih besar--Ik. Rp 675. Bila dikurangi biaya administrasi dan provisi, dividen sertifikat itu masih akan sebesar Rp 670. Sertifikat itu mendapat dividen lebih banyak karena Danareksa telah mengeluarkan 148.000 sertifikat dari 150.000 saham asli Cibinong yang dibelinya. Jumlah dividen untuk kesemuanya ialah (150.000 x Rp 666) Rp 99,9 juta, yang bila dibagi dengan 148.000) dengan sendirinya memberi bagian lebih besar bagi pemegang sertifikat. Kucing PT Semen Cibinong, bila para pemegang sahamnya bertemu lagi April nanti, diduga akan membayar dividen yang lebih besar lagi. Nanti dividen akan diambil dari keuntungan tahun buku Nopember '76 s/d Oktober '77. ketika penjualannya melebihi kapasitas (terpasang) pabrik 500.000 ton setahun. Mulai Desember '77 pabriknya malah meningkat lagi bekerja atas dasar kapasitas 1,2 juta ton setahun. Pasaran semen masih tetap baik. Maka jumlah pembeli sahamnya belakangan ini meningkat. Kursnya pada pertengahan minggu lalu mencapai Rp 10.800 tapi cenderung akan bergerak sekitar Rp 10.700. PT Danareksa tampaknya membiarkan kenaikan kurs yang sedikit itu. "Kenaikan itu masih wajar," kata J.A. Sereh kepada Yunus Kasim dari TEMPO. Jika mau mencampuri pasar lagi, tentu saja, Danareksa masih sanggup karena terdapat 50.300 saham berasal Cibinong itu yang masih tersedia di tangannya. Setiap waktu persediaan besar itu tampaknya akan dilemparnya ke pasar bila gejala spekulasi terlihat olehnya. Walaupun tidak terjual, persediaan besar itu tidak merugikan Danareksa. Sebab dividen sebesar Rp 666 per saham untuk 5 bulan itu, menurut Sereh, berarti sama dengan Ik. 15 setahun, lebih tinggi daripada sukubunga tabanas dan deposito berjangka bank negara. Namun Danareksa sudah menyalahi tujuannya dengan menimbun stock besar itu. Sekarang ini penjualannya sebagian besar terpusat di Jakarta, sedang semustinya tersebar ke daerah. Problimnya ialah, menurut pengamatan para pialang, cara pelayanan yang lambat oleh bank pemerintah di daerah menggusarkan pemegang sertifikat. Ia merasa dipersukar terutama sekali bila hendak menjual kembali. Bank-bank pemerintah di luar Jakarta ternyata tidak langsung mau membeli. Sesudah PT Semen Cibinong, ternyata masih belum ada perusahaan lain yang menyusul go public. Memang sudah ada 10 perusahaan (PMA dan PMDN) yang dewasa ini dalam tahap penilaian dan negosiasi. Tapi pihak underwriter (perusahaan penjamin), a.l. PT Danareksa, seperti kata Sereh "tak mau membeli kucing dalam karung."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus