Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

BI DKI Targetkan UMKM Binaan Tembus Pasar Ekspor Tahun Ini

BI DKI Jakarta saat ini tengah berupaya membuat pelaku UMKM binaan bisa tembus pasar ekspor.

27 Januari 2019 | 07.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia DKI Jakarta, Ambarwati Restu Widi mengatakan saat ini tengah berupaya membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM binaan, bisa tembus pasar ekspor. Hal itu merupakan satu dari lima program baru BI DKI Jakarta tahun ini.

BACA: DKI Akan Lansir Gerakan Sabtu Belanja Produk UMKM, Caranya?

"Harapan kami mereka bisa link ke platform pemasaran e-commerce, juga akses ke keuangan, juga diharapkan bisa ekspor. Tiga program itu kami mulai tahun ini, termasuk dua lainnya, yaitu program peningkatan pariwisata dan ekonomi syariah," kata Ambarwati saat ditemui di Ecovention Building Ancol, Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.

Hal itu Ambarwati sampaikan dalam acara Pesta Wirausaha yang diadakan Komunitas Tangan Di Atas. Acara tersebut mengambil tema Kolaboraksi.

Dia mengatakan BI saat ini melakukan beberapa program salah satunya mengembangkan cluster dengan mengembangkan ekonomi lokal di Kepulauan Seribu. BI DKI, kata Ambarwati  membantu budidaya ikan kerapu bagi para nelayan dan ibu-ibu pengolah makan khas di Kepulauan Seribu.

"Kami juga ada projek Smart Rusun di dua rumah susun di DKI, Urban Farming juga di dua rusun, dan satu lagi program gang hijau di 50 titik di DKI Jakarta," ujar dia.

Saat ini, kata Ambarwati, jumlah nelayan yang menjadi binaan BI terdapat sekitar 250 orang yang difasilitasi. "Memang kami melakukan dengan cara pilot projek dengan beberapa kelompok untuk menjadi contoh untuk yang lainnya. Kami sekarang ini juga memfasilitasi akses marketplace, juga akses keuangan. Memang tidak gampang, tapi kita terus coba," ujarnya.

Menurur Ambarwati salah satu tujuan program tersebut, termasuk urban farming untuk mengendalikan permintaan atau demand terhadap barang yang mempengaruhi inflasi atau volatile food.

Lebih lanjut Ambarwati mengatakan para pelaku usaha yang saat ini belum tergabung, bisa mengetahui informasi lebih lanjut di BI dan nantinya dapat bergabung. Ke depan, kata dia, para pelaku UMKM yang sudah tergabung akan mengikuti kelas bimbungan untuk ekspor.

"Itu yang sekarang ini sedang kami coba kumpulkan data dari teman-teman UMKM," kata dia.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus