Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bisnis Ayam Geprek, Begini Kurangi Pengangguran ala Ruben Onsu

Ruben Onsu berhasil melihat peluang dari ayam geprek. Ini terlihat dari mekarnya cabang-cabang baru Geprek Bensu yang menjual nasi, ayam, dan sambal.

19 Agustus 2018 | 13.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ayam geprek yang dulunya hanya dijajakan di warung menjadi menu kuliner populer dan banyak dicari di mesin pencari Google sepanjang 2017. Berbagai restoran ikut menawarkan menu pedas tersebut. Twitter.com/@RamenUdin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ruben Onsu berhasil melihat peluang dari ayam geprek. Ini terlihat dari mekarnya cabang-cabang baru Geprek Bensu yang menjual nasi, ayam, dan sambal.

Baca juga: Pedas Bikin Nagih, 4 Ayam Geprek di Jakarta Ini Layak Dicoba

Tidak heran sejumlah orang membuka bisnis serupa bahkan memakai nama yang mirip. Ruben Onsu tidak mempermasalahkan mengingat semua orang berhak mencari rezeki. Titi Kamal misalnya, membuka bisnis hampir sejenis dengan nama Ayam Jerit.

“Oh, saya dan Titi bersahabat. Enggak merasa tersaingi meski dia bikin Ayam Jerit. Saya malah senang mendapat teman mengobrol, mengingat kami berbisnis di lahan yang sama. Jadi kalau curhat, nyambung. Saya pernah bertemu pedagang es kepal yang memakai nama es kepal Bensu. Karena ia beriktikad baik, saya berikan lahan kecil di depan gerai saya di kawasan Bintara (Bekasi). Yang saya pikirkan saat ini, Oktober nanti harga daging ayam naik,” ujar Ruben Onsu berbagi cerita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Ilustrasi ayam goreng. AP/Matthew Mead

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika membangun Geprek Bensu, ia mengutamakan kesejahteraan warga sekitar. Ia memberi kesempatan kerja kepada mereka meski ada yang tidak lulus SD. Ijazah bagi Ruben tidak terlalu penting, kecuali untuk posisi strategis seperti kepala cabang.

“Saya ingin mengurangi angka pengangguran. Jumlah karyawan Geprek Bensu saat ini 3.400 orang. Itu hanya karyawan outlet, belum termasuk di kantor. Ada yang lulusan SD, karena kerja dengan saya, bisa melanjutkan sekolah. Saya senang mendengar cerita semacam itu. Saya berpikir begini, amit-amit kalau saya enggak panjang umur, jalan saya diluruskan oleh Tuhan. Saya ingin memperbanyak tabungan di akhirat,” kata dia berpendapat.

Geprek Bensu telah menghadirkan sepuluh hidangan belum termasuk minuman. Soal minuman, Ruben kini menjual minuman rasa buah Bensu Drink.

“Saya beli minumannya dari pihak lain, lalu saya labeli dengan merek Bensu Drink. Doakan saya kelak punya pabrik minuman sendiri. Saya enggak banyak ambil untung. Dari nasi misalnya, saya hanya ambil untung seribu perak. Sedih enggak, tuh kalau masih ada yang minta diskon?” katanya.

TABLOID BINTANG

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus