Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Blibli IPO Hari Ini, Komisaris Utama Martin Hartono Jelaskan Alasannya

Keputusan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menjadi perusahaan terbuka saat ini menjadi bagian dari pengembangan bisnis perseroan.

18 Oktober 2022 | 15.29 WIB

Logo Blibli.com. (wikipedia.org)
Perbesar
Logo Blibli.com. (wikipedia.org)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama Global Digital Niaga Martin Basuki Hartono yang menjadi penerus Grup Djarum mengatakan salah satu alasan Blibli melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO adalah sebagai bentuk transparansi dan peningkatan operasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Putra konglomerat grup Djarum Robert Budi Hartono ini menerangkan keputusan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli menjadi perusahaan terbuka saat ini menjadi bagian dari pengembangan bisnis perseroan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Keputusan menjadi perusahaan terbuka saat ini juga bagi kami menjadi salah satu langkah meningkatkan transparansi dan operational excellence bagi Blibli dan menjadi tonggak sejarah bagi kita semua. [IPO] diharapkan dapat membawa dampak positif bagi karyawan, mitra bisnis, para penjual, juga tentunya para pelanggan juga," jelasnya dalam paparan publik initial public offering (IPO) Blibli, Selasa, 18 Oktober 2022. 

Mewakili pemegang saham, Martin juga berkomitmen terus mendukung dan percaya Blibli berada di industri yang berkembang terus. Menurutnya, Blibli memiliki model bisnis yang paling tepat untuk Indonesia dan berprospek cerah menjadi pemimpin penyedia pelayanan omnichannel. 

"Dengan rendah hati dan rasa bangga, saya mengajak bapak ibu, dan para hadirin, turut serta dalam IPO Blibli dan bertumbuh bersama," katanya. 

Dia bercerita dahulu sudah membayangkan bisnis e-commerce atau lokapasar tidak hanya seperti yang sudah berjalan, tetapi suatu hari pasti membutuhkan banyak integrasi dengan retail offline. 

"Dahulu belum ada namanya omnichannel, kami sudah mengerti memang ini jalannya. Kami beruntung seiring berjalannya waktu kami bisa bertemu dengan tiket.com, belakangan dengan Ranch Market, terakhir dapat kesempatan membuat Blibli offline store kami sendiri," tambahnya. 

Komisaris Utama Blibli ini bercerita perjalanannya cukup banyak rintangan, tetapi selalu berkomitmen melakukan perbaikan dan pengembangan. 

Menurutnya, kebanyakan perusahaan itu yang bisa membunuhnya adalah dirinya sendiri. Dia juga percaya terhadap tim Blibli dan selama selalu mengutamakan pelanggan, semestinya bisnisnya selalu di jalan yang benar. 

Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli Eric Alamsjah Winarta menerangkan sejak awal berdiri, Blibli selalu mendapatkan dukungan besar dari sponsornya yakni grup Djarum. 

"Komitmen dari sponsor kami ini tetap ada ke depannya, mungkin bisa dilihat dari struktur yang dipaparkan semua saham yang ditawarkan adalah saham baru, yang artinya sponsor kami ini tidak berniat sama sekali untuk exit," tuturnya dalam paparan publik IPO Blibli, Selasa. 

Dia menerangkan grup Djarum memiliki komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnisnya di Indonesia, termasuk di Blibli. Rencana IPO pun lanjutnya, menjadi bukti grup Djarum ingin berpartner dengan pemegang saham publik berbagi kepemilikan ke depan. 

Selain itu, Eric juga menerangkan Djarum memilik track record atau rekam jejak yang baik di pasar modal. Alasannya, Djarum memiliki dua anak usahanya yang melantai di Bursa dan berkinerja sangat baik. 

Kedua anak usaha tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). 

"Selain itu, kami juga memiliki hubungan yang erat dengan Djarum dan ekosistemnya, kami selalu mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki, dan banyak sekali potensial sinergi yang bisa kami lakukan dengan perusahaan lain yang dimiliki oleh sponsor kami," tambahnya. 

BELI akan melepas 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Adapun berdasarkan prospektus, Senin, 17 Agustus 2022, rentang harga penawaran ada di Rp 410-Rp 460 per saham. Artinya, Blibli.com bakal meraup dana segar antara Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus