Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelolaan Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan pemerintah masih terus melakukan menyelidiki penyebab jatuhnya konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo milik Waskita Karya di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Ahad lalu. "Kalau memang ditemukan adanya kelalaian, nanti akan ada sanksi yang sesuai dengan aturan," ucap Herry di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun pemegang konsesi proyek tersebut adalah PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol (100 persen milik PT Waskita Toll Road), kontraktor PT Waskita Karya, konsultan supervisi PT Virama Karya, dan konsultan PMI PT Monoheks. Peristiwa ambruknya konstruksi Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo menyebabkan satu karyawan PT Waskita tewas dan dua lain mengalami luka.
Simak: Waskita Karya Diminta Selesaikan Hak Keluarga Korban Proyek Tol
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum peristiwa ambruknya grider jalan tol di Grati, jembatan Jalan Tol Bocimi di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringing, Kabupaten Bogor, ambruk pada 22 September lalu dan menyebabkan satu pekerja tewas. Jalan Tol Bocimi dibangun PT Waskita Toll Road.
"Sampai sekarang, kami masih mencari tahu penyebab ambruknya jembatan di Jalan Tol Bocimi," ujarnya.
Lewat rilis yang diterima Tempo, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat R. Endra Saleh Atmawidjaja menuturkan pemerintah telah meminta semua badan usaha jalan tol (BUJT) dan kontraktor pelaksana menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sesuai dengan aturan.
Kementerian juga meminta BUJT dan kontraktor pelaksana menyusun langkah-langkah pengendalian serta meningkatkan pengawasan pelaksanaan metode kerja. Selain itu, Kementerian meminta prosedur K3 dilakukan secara ketat dalam kegiatan konstruksi jalan tol guna mencegah berulangnya kejadian serupa.
Berdasarkan penjelasan PT Waskita Karya, pemasangan girder sepanjang 50,80 meter di Grati dalam proses erection menggunakan dua mesin crane masing-masing berkekuatan 250 ton dan 150 ton. Pemasangan sudah dilakukan sejak Sabtu lalu dan menyelesaikan tiga girder.
Pada tiga girder yang sudah di-erection dilakukan pemasangan bracing. Pemasangan girder keempat dilanjutkan pada Minggu. Saat girder keempat tersebut sedang diatur untuk ditempatkan pada dudukannya, ia mengenai girder yang telah terpasang hingga menyebabkan tali crane putus. Kemudian girder ketiga menyentuh girder lain yang sudah terpasang dan berakibat keempat girder jatuh secara bersamaan.
Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo memiliki panjang 31,3 kilometer. Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.
IMAM HAMDI