Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Budi Gunadi Sadikin mengakui pekerjaan barunya sekarang sebagai Menteri Kesehatan jauh lebih berat dibandingkan jabatan yang sebelumnya ini ia lakoni. Sebelum menjadi menteri, Budi memang lebih banyak malang melintang menjadi CEO di sejumlah perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mulai dari CEO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk hingga PT Indonesia Asaham Aluminium (Persero). Terus terang, kata Budi, ia merasakan hidup sebagai CEO jauh lebih baik dibandingkan hidup sebagai menteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tiga minggu menjadi menteri kesehatan, rasanya udah seperti 30 tahun kerja sebagai CEO," kata Budi berkelakar dalam acara kompas100 CEO Forum pada Kamis, 21 Januari 2021.
Budi Gunadi memang belum genap sebulan menjabat sebagai Menkes. Ia dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 23 Desember 2021. Ia menggantikan menteri sebelumnya, Terawan Agus Putranto.
Dengan latar belakang pendidikan fisika nuklir dan pekerjaan bankir, awalnya tak sedikit yang meragukan kapasitas Budi Gunadi sebagai menteri kesehatan. Meski demikian, tak sedikit juga yang memberikan apresiasi setelah beberapa hari ia menjabat sebagai menteri.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani misalnya, berharap Budi dapat segera beradaptasi dan meyakinkan publik mengenai kemampuannya.
"Saya harap kerjanya bisa lebih baik karena ini situasi yang berbeda,” kata dia.
Lalu pada awal Januari 2021, barulah Budi Gunadi membeberkan alasannya menerima tawaran dari Jokowi. Hal ini diungkapkan Budi pada video YouTube Najwa Shihab berjudul "Beres-beres Kursi Menkes: Budi Gunadi Sadikin, Pengisi Kursi Kosong Menkes".
"Ini kesempatan kita untuk melakukan investasi surgawi yang besar karena manfaatnya ke orang banyak sekali," kata Budi Gunadi dalam video tersebut.
Saat ini Budi Gunadi sudah sedang menjalankan tugas dari Jokowi untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Ia menargertkan vaksinasi bisa selesai dalam waktu 15 bulan. "Tapi Pak Presiden minta 12 bulan," kata dia.