Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Budidaya 7 Bulan, PT Gajaya Aquaculture International Panen Perdana 11.000 Lobster di Jembrana

Budidaya lobster itu menggunakan teknologi mutakhir, seperti kerangkeng L yang dimodifikasi untuk pembesaran baby lobster

28 Januari 2025 | 17.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
KKP Berhasil Kembangkan Teknologi Budidaya Lobster

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Industri budidaya lobster nasional mencatat capaian baru setelah panen perdana di Pantai Tembeles, Jembrana, Bali, pada Senin, 27 Januari, menghasilkan 11.000 ekor lobster dengan total berat 2,2 ton. Panen PT. Gajaya Aquaculture International bersama mitra usahanya ini menjadi simbol keberhasilan awal budidaya lobster berskala industri di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penanggung jawab budidaya lobster di Jembrana, Yudha Trinoegraha Adiputra, menyebut panen ini hasil kerja keras selama tujuh bulan. "Panen dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan hari ini, dan tahap kedua dijadwalkan awal Maret 2025," ujarnya, Selasa, 28 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budidaya lobster itu, kata dia, menggunakan teknologi mutakhir, seperti kerangkeng L yang dimodifikasi untuk pembesaran baby lobster, serta sistem longline karamba tenggelam. Selain itu, pakan yang digunakan bervariasi, mulai dari kerang hijau, ikan segar, hingga pakan mandiri yang diproduksi lokal di Jembrana.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menyebut ada dampak ekonomi dari budidaya terhadap masyarakat pesisir. "Dengan adanya budidaya ini, nelayan tradisional kini bertransformasi menjadi nelayan budidaya. Mereka juga mendapat tambahan pendapatan dengan menyediakan pakan lobster," katanya.

Selain panen perdana, aktivitas budidaya ini juga melakukan pelepasliaran lobster dua persen dari hasil panen untuk menjaga kelestarian ekosistem laut. Tindakan ini sejalan dengan Permen KP No. 7 Tahun 2024 yang mengatur pengelolaan budidaya lobster secara berkelanjutan. 

Juru bicara PT. Gajaya Aquaculture International, Taufik Effendi, menyatakan capaian panen ini menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam mengembangkan budidaya lobster di Indonesia. "Hasil ini menunjukkan Indonesia berpotensi besar menjadi pemain utama dalam industri lobster global. Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dan memperluas budidaya ke wilayah lain, seperti pesisir Bali Barat dan Indonesia timur," kata dia. 

Dengan hasil panen perdana yang signifikan ini, Jembrana kini menjadi pusat perhatian dalam pengembangan budidaya lobster. Kehadiran teknologi, transfer pengetahuan, dan sinergi dengan masyarakat lokal diharapkan dapat mendorong industri budidaya nasional ke level yang lebih tinggi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus