Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Samsul Hidayat, menyambut baik terobosan CIMB Niaga dalam peluncuran sistem kustodian terbaru dengan fitur dan teknologi mutakhir berskala internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berharap agar inovasi tersebut diharap dapat meningkatkan efisiensi fungsi kustodian dan dapat meningkatkan layanan kustodian CIMB Niaga kepada nasabah,” ujar Samsul dalam Peluncuran Sistem Kustodian Baru CIMB Niaga di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini, katanya, sekaligus menjadi upaya CIMB Niaga yang turut berkontribusi dalam pengembangan industri pasar modal. Adapun transformasi layanan tersebut sejalan dengan upaya CIMB Niaga selaku bank kustodian. “Per September 2023, CIMB Niaga merupakan bank kustodian dengan jumlah frekuensi transaksi reksadana terbesar ke-4 dengan jumlah frekuensi sebanyak 174.607 transaksi,” tutur Samsul.
Adapun KSEI dan CIMB Niaga telah menjalin kerja sama strategis sejak lama. Kerja sama ini, katanya, merupakan upaya mengembangkan pembangunan pasar modal indonesia, antara lain sebagai bank registrator dana nasabah dan pembukaan rekening di KSEI.
Bank kustodian CIMB Niaga, kata Samsul, juga telah mengembangan jaringan host to host dengan KSEI untuk mempercepat proses transaksi. “Ditambah lagi juga CIMB Niaga menjadi satu-satunya bank pembayaran untuk valuta asing dalam penyelesaian transaksi di pasar modal indonesia,” ucap dia.
Ia berharap CIMB Niaga dapat menjadi salah satu agent dalam mempercepat pertumbuhan pasar modal yang saat ini telah mencapai 11,7 juta SID (Single Investor Identification). “Mudah-mudahan kedepannya angka ini terus bertambah karena dalam 3 tahun terakhir pertumbuhannya cukup signifikan dari 3 juta menjadi 11 juta SID saat ini,” katanya.
Sesuai roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2027, Samsul berharap jumlah investor pasal modal mencapai lebih dari 20 juta SID. Oleh karena itu, ia mengatakan target ini membutuhkan support dan bantuan untuk mempercepat untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah partisipan pelaku dalam industri pasar modal.