NAMANYA, Arta Glory Buana (AGB). Lokasinya, Sidoarjo, Jawa Timur. Nama perusahaan ini mencuat lebih dulu di Eropa ketimbang di Indonesia. Soalnya, AGB sudah menembus pasar Eropa pertengahan tahun lalu, baru kemudian memenangkan hadiah Upakarti dari Presiden Soeharto akhir tahun 1992. AGB menonjol karena mampu menyerap 1.000 tenaga kerja serta menjalin hubungan bisnis dengan 100 perusahaan yang diperlakukan sebagai anak angkat. Dalam hal menembus pasar, melalui jasa distribusi Borsumij Wehry (sebuah perusahaan Belanda) produk AGB, berupa jaket dan training suit, kini sudah dikenal di Italia, Jerman, Denmark, Perancis, Belanda, hingga negara-negara bekas Uni Soviet (CIS). Seragam kesebelasan CIS untuk tampil di Olimpiade Barcelona, dan training suit ''tim dinamit'' Denmark dalam Piala Eropa 1992, semuanya merupakan produksi AGB. Total, sepanjang tahun lalu, AGB mengantongi devisa ekspor US$ 5 juta. Untuk sukses tersebut, pemilik dan direktur AGB, Willy Joseph Chandra, harus berjuang keras. Ia merintis usaha garmen sejak 1979, tapi sulit berkembang. Beberapa counter- nya di sejumlah department store sempat ditutup. ''Untuk sektor pakaian jadi, saingan di dalam negeri sangat ketat,'' katanya. AGB baru ''menggeliat'' di tahun 1985, ketika membina hubungan dengan Borsumij. Pada tahun yang sama, perusahaan itu memperoleh pinjaman modal dari BCA (Bank Central Asia) sebesar Rp 1 miliar. Dengan dana itu, AGB menambah mesin jahitnya dari 15 menjadi 100 buah. Dari 1.000 karyawan, sekitar 600 orang menangani mesin jahit, selebihnya mengurus finishing dan pengepakan. Selain itu, Joseph juga menjalin kerja sama dengan para penjahit dan tukang sablon yang berada di sekitar pabrik. Mereka dididik untuk membuat produk yang sesuai dengan selera internasional. AGB sendiri memperoleh ''banyak petunjuk'' dari konsumennya di luar negeri, mulai dari teknik desain hingga cara menjahit yang benar. Kini AGB bisa membanggakan gelar best quality (mutu terbaik) dan on time delivery (penyerahan pada waktu yang tepat) yang diberikan oleh perusahaan Ottoversand (Jerman) dan Hummel (Denmark).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini