Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dibuka Presiden Jokowi Malam Nanti, Ini Sejarah Jakarta Fair dari Monas ke Kemayoran

Jakarta Fair 2024 Rabu malam nanti, 12 Juni 2024, akan dibuka oleh Presiden Jokowi di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

12 Juni 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pengunjung Jakarta Fair 2022 atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat,10 Juni 2022. Jakarta Fair 2022 kembali diselenggarakan mulai 9 Juni - 17 Juli setelah sebelumnya terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fair 2024 Rabu malam nanti, 12 Juni 2024, akan dibuka oleh Presiden Jokowi di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ajang pameran terbesar, terlengkap dan terlama ini, berlangsung selama 33 hari mulai 12 Juni-14 Juli 2024. Jakarta Fair digelar sejak 55 tahun lalu itu untuk memeriahkan HUT Jakarta, yang tahun ini berumur 497 tahun.

Direktur Marketing PT Jakarta International Expo Ralph Scheunemann mengatakan, malam pembukaan Jakarta Fair 2024 dilakukan di area panggung utama juga akan dimeriahkan oleh pesta kembang api dan penampilan musik dari duo penyanyi, OKAAY.

Jakarta Fair yang merupakan agenda tahunan untuk menyambut HUT Kota Jakarta ini diselenggarakan ke-55 kalinya tahun ini.

"Jakarta Fair ini sudah lahir dari tahun 1968, dan karena sempat vakum dua tahun, tahun ini menjadi Jakarta Fair yang diselenggarakan ke-55 kalinya," kata Ralph dalam konferensi pers di JI-Expo Kemayoran Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ralph merinci harga tiket masuk dijual mulai Rp40 ribu pada hari Senin, namun tidak termasuk tiket masuk konser. Sementara pada Selasa-Jumat, harga tiket sebesar Rp50 ribu dan akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur bersama Rp60 ribu.

Adapun tiket masuk gabungan (bundling) pameran dan konser dijual bervariasi mulai Rp80 ribu hingga Rp180 ribu.


Pameran Jakarta Fair Kemayoran tahun ini diikuti oleh 2.550 perusahaan peserta yang terdiri dari 1.550 stan. Para peserta berasal dari berbagai skala usaha baik perusahaan multinasional, usaha besar, menengah, dan kecil, BUMN, serta anjungan pemerintah provinsi dan kabupaten dari berbagai penjuru tanah air.

"Komposisi persentase peserta yakni 60 persen dari sektor swasta dan 40 persen dari sektor UMKM. UMKM ini juga beragam ada yang binaan dari pemerintah, maupun UMKM swasta," kata Ralph.

Berbagai produk UMKM serta koperasi dari berbagai provinsi di Indonesia akan menempati Hall-B3 dan C3, serta tersebar di berbagai titik di seluruh penjuru arena pameran.

Para peserta Jakarta Fair Kemayoran 2024 akan memamerkan produk dari berbagai sektor industri seperti otomotif, gadget dan  komputer serta alat olah raga. Juga, fesyen dan garmen, perlengkapan rumah tangga, furnitur, barang-barang elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, herbal dan obat-obatan, perbankan, produk jasa, kosmetik dan lain-lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Lapangan Monas era 1970-an. Wikipedia

Sejarah Jakarta Fair: dari Monas ke Kemayoran

Ide menggelar pameran, yang kemudian dikenal sebagai Djakarta Fair, berasal dari ketua Kadin Syamsuddin Mangan pada 1967 untuk mempromosikan produk dalam negeri. Gagasan tersebut mendapat dukungan Gubernur Jakarta waktu itu, Ali Sadikin, dengan membuat Perda dan menjadikannya event tahunan menyambut ulang tahun Jakarta. Bahkan dibentuk  Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta sebagai penyelenggara tetap.

Pada 1968, Djakarta Fair pertama dibuka oleh Presiden Soeharto. Perhelatan ini berhasil menyedot 1,4 juta pengunjung. Pada tahun berikutnya, bahkan Presiden AS Richard Nixon yang sedang berkunjung ke Indonesia, sempat mampir. Djakarta Fair kedua ini digelar 71 hari, memecahkan rekor karena biasanya hanya 30-35 hari.

Penyelenggaraan Jakarta Fair yang kemudian berubah nama menjadi Pekan Raya Jakarta terus berkembang, dari yang tadinya sekadar pasar malam menjadi pusat ajang promosi produk dalam negeri dan sekarang bahkan jadi ajang internasional.

Pada 1992, PRJ dipindahkan ke Kemayoran. Lahan yang digunakan dari hanya 7 hekater di kawasan Monas menjadi 44 hektare di area bekas Bandara Kemayoran. 

Penyelenggaranya pun berubah, dari Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta menjadi PT Jakarta International Tradefair Corporation (JITC).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus