Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berjanji untuk segera melaporkan kinerja keuangannya kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, Muhamad Ali, mengatakan laporan itu akan diserahkan selepas perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca: Laporan Keuangan Garuda Indonesia Bakal Dikaji IAI
"Ya dikirimkan hari ini," ujar dia di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Rabu, 29 Mei 2019. Hari ini PLN dijadwalkan melaksanakan RUPS guna membahas laporan keuangan perseroan.
Ali mengatakan, laporan keuangan itu sebelumnya masih diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) , namun kini sudah selesai. Ia mengakui, perseroan sempat mendapatkan teguran dari BEI lantaran belum menyampaikan laporan keuangan tersebut.
Sebelumnya, BEI memberikan sanksi peringatan tertulis ketiga terhadap PLN atau PLN akibat belum melaporkan kinerja keuangan 2018 pada Selasa, 28 Mei 2019. Dalam keterbukaan informasi, Divisi Penilaian BEI menyampaikan surat pengenaan sanksi peringatan tertulis ketiga kepada PLN. Di BEI, PLN mencatatkan sejumlah obligasi dan sukuk yang saat ini masih berjalan.
“BEI telah mengenakan Sanksi Peringatan Tertulis Ketiga atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan Tahunan 2018,” papar BEI.
Sementara itu, per September 2018, secara operasional PLN membukukan laba sebelum selisih kurs sebesar Rp 9,6 triliun, atau meningkat 13,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 8,5 triliun. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan dan efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan serta adanya kebijakan pemerintah DMO harga batu bara.
Nilai penjualan tenaga listrik mengalami kenaikan sebesar Rp 12,6 triliun atau 6,93 persen sehingga menjadi Rp 194,4 triliun. Volume penjualan sampai dengan September 2018 sebesar 173 Terra Watt hour (TWh) atau tumbuh 4,87 persen dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar 165,1 TWh.
“Perusahaan terus mempertahankan tarif listrik tidak naik, dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan agar bisnis serta industri semakin kompetitif guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” papar manajemen PLN dalam keterangan resmi.
BACA JUGA: Cadangan Listrik 40 Persen Nganggur, Dirut PLN: Tambah Jumlah AC
Jumlah pelanggan PLN pada kuartal III/2018 telah mencapai 70,6 juta atau bertambah 2,5 juta pelanggan dari akhir tahun 2017. Hal ini mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional dari 95,07 persen pada 31 Desember 2017 menjadi 98,05 persen pada 30 September 2018. Capaian rasio elektrifikasi ini telah melebihi target tahun 2018 yang dipatok sebesar 96,7 persen.
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini