Drainase Dibongkar, Menteri PU Yakin Istana Tak Akan Kebanjiran

TEMPO.CO, JAKARTA - Dua bulan terakhir, drainase Istana Kepresidenan dibongkar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dari luar sampai bagian dalam, aspal jalan di Istana dibongkar untuk dibedah utilitasnya. Bahkan Istana Kepresidenan tidak mau lagi menerima tamu dari belakang Istana.

Usut punya usut, pembongkaran itu berkaitan dengan antisipasi banjir lima tahunan yang biasa menyerang Istana Kepresidenan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan sudah saatnya drainase Istana Kepresidenan diperbaiki dan diperbesar karena terlalu kecil.

"Ini drainasenya diperbesar dan ditambah pompa. Semua diatur utilitasnya. Lubang kecil itu untuk utilitas, kabel-kabel, pipa-pipa, itu di situ," ujarnya saat memantau perbaikan drainase di Istana Kepresidenan, Selasa, 24 Oktober 2017.

Simak: Jokowi Bertemu Megawati Tiga Jam di Istana

Basuki optimistis pengerjaan drainase tersebut akan selesai akhir tahun ini. Hal itu, kata ia, mengacu pada timeline dan rancangan kerja yang sudah dibuat.

Ia menuturkan memperbaiki fasilitas di dalam Istana Kepresidenan tidak sesederhana memperbaiki fasilitas di luarnya. Sebab, Istana Kepresidenan aktif digunakan untuk acara kenegaraan sehingga perbaikannya tidak bisa dilakukan seintensif di luar, kecuali Presiden Joko Widodo tengah melakukan kunjungan kerja.

"Mestinya Desember ini. Dengan window time-nya sempit ini, begitu Presiden Joko Widodo pergi, kita kerja," ucapnya.

Terakhir, Basuki menyatakan perbaikan drainase Istana itu senilai Rp 44 miliar dan progresnya kini sudah mencapai 30 persen.

ISTMAN M.P.