Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan evakuasi pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LOO penerbangan JT 892 selesai dilakukan pada pukul 00.35 WITA, Rabu, 2 Mei 2018. Pesawat tersebut tergelincir di Bandara Udara Internasional Jalaluddin, Gorontalo (GTO) pada Rabu, 2 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penerbangan Lion Air Group dari dan ke Gorontalo (GTO) berangsur normal dan operasional bandara kembali dibuka untuk penerbangan sipil reguler pukul 07.00 WITA hari ini. “Lion Air menyampaikan permohonan maaf kepada berbagai pihak dan terutama pelanggan yang mengalami pembatalan serta penundaan penerbangan, berkaitan dengan proses evakuasi pesawat,” ujar Danang lewat keterangannya pada Rabu, 2 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lion Air, ujarnya, berkoordinasi dan menyerahkan proses investigasi atas kejadian ini kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, serta berbagai pihak berwenang, untuk nanti dapat diberikan rekomendasi kepada Lion Air.
Sementara, untuk Lion Air JT 891 rute Gorontalo–Makassar hari ini, Rabu, 2 Mei 2018 mengalami pembatalan atau cancel. Lion Air menyampaikan kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak dengan memfasilitasi pilihan (opsi) sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, antara lain pemindahan ke penerbangan lainnya di hari yang sama atau hari berikutnya (transfer), pembatalan penerbangan, penyesuaian jadwal keberangkatan melalui kota lain (reroute), perubahan jadwal terbang (reschedule) serta pengembalian dana tiket penuh (refund full).
“Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul dari kejadian tersebut, agar jaringan penerbangan lainnya tidak terganggu,” ujarnya.
Danang menjelaskan, saat ini pesawat masih berada di landas parkir atau apron Bandara Udara Internasional Jalaluddin, Gorontalo (GTO). Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo Power Sihaloho berharap, pesawat segera dipindahkan dari bandara. “Karena memakan tempat dan tidak baik jika terlalu lama berada di sini," ujarnya, Rabu, 2 Mei 2018.
Mengutip ANTARA, Bandara Djalaludin sempat ditutup selama 16 jam dan diperpanjang menjadi dua hari karena masih menunggu pemeriksaan dan evakuasi pesawat Lion Air tergelincir.