Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Garap Bandara Kulon Progo, PT AP I Gelontorkan Rp 125 M per Pekan

Untuk mengejar target pengerjaan Bandara Kulon Progo, PT Angkasa Pura rutin mengeluarkan dana Rp 125 miliar per minggu.

17 Februari 2019 | 11.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - PT.Angkasa Pura (AP I) menyatakan progress pengerjaan proyek Bandara Kulon Progo atau Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) sampai pekan ke- 30 (periode 4-10 Februari 2019) telah menunjukkan hasil positif sesuai target.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari data yang tercatat, PT Pembangunan Perumahan (PP)-KSO selaku kontraktor proyek bandara telah menyelesaikan total 69,737 persen dari total pekerjaan yang ditargetkan rampung April 2019 saat bandara mulai beroperasi tahap pertama.

Adapun rincian pekerjaan dan persiapan yang dikerjakan itu meliputi pekerjaan airside sebesar 15,3 persen, landside 39,78 persen, dan pekerjaan persiapan 14,60 persen.

“Dari progress itu, maka masih ada sisa progress 30,26 persen yang harus selesai dalam waktu 56 hari atau delapan minggu,” ujar Manajer Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA), Taochid Purnama Hadi di Yogyakarta, Sabtu, 16 Februari 2019.

Taochid menuturkan guna menjaga target itu Angkasa Pura pun rutin mengeluarkan anggaran sebesar Rp 125 miliar per minggu. “Anggaran yang kami kucurkan untuk PT.PP (kontraktor bandara) itu harus habis, kalau enggak habis kami marahin. Karena berarti progress-nya melambat,” ujarnya. “Kalau minta tambah anggaran malah tidak apa-apa."

Adapun total kebutuhan anggaran untuk pengerjaan proyek bandara Kulon Progo sebesar Rp 6 trliun. Dengan progress yang ada anggaran yang telah dikeluarkan sebesar mendekati Rp 2 triliun.

Agus Pandu Purnama, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto menuturkan, pada operasional pertama bandara baru Kulon Progo April 2019 nanti, pertama yang ditarget adalah beroperasinya penerbangan internasional. Yang kini sudah menumpuk di bandara Adisutjipto sampai 188 penerbangan.

Agus menuturkan, jumlah penumpang bandara Adisutjipto pada 2018 tercatat 8,4 juta. Kondisi ini membuat pihaknya kewalahan. “Dengan pertumbuhan penumpang bandara Adisutjipto yang 13 persen pertahun itu, kami ingin international flight segera di-share saat operasional pertama bandara Kulon Progo,” ujarnya.

Adapun penerbangan internasional dari Adisutjipto yang siap di-share bebannya ke Bandara Kulon Progo pada April 2019 nanti ada enam penerbangan. Antara lain dari Air Asia dan Silk Air yang melayani penerbangan Yogya -Singapura dan Yogya-Kuala Lumpur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus