Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia langsung melakukan inspeksi tambahan terhadap pesawat Boeing 737 Max 8 yang mereka miliki. Sistem yang diinspeksi yaitu airspeed dan altitude system, flight control system, serta stall management system.
Baca: WNI Korban Ethiopian Airlines Seorang Perempuan
“Hasilnya menunjukkan situasi yang baik alias no fault found,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara kepada Tempo, Ahad 10 Maret 2019 malam.
Inspeksi tambahan tersebut dilakukan pasca insiden jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Ahad pagi waktu setempat, kemarin. Pesawat yang jatuh menggunakan tipe yang sama dengan salah satu pesawat Garuda Indonesia yaitu Boeing 737 Max 8. "Kami terus melakukan Procedure Inspeksi Extra terhadap beberapa sistem yang diduga menjadi penyebab kecelakaan," kata Ari Askhara.
Selain itu Garuda juga telah langsung berkoordinasi dengan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan untuk tindakan pencegahan selanjutnya.
Sebelumnya, pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 rute Addis Ababa, Ethiopia menuju Nairobi, Kenya jatuh sekitar pukul 08.44 waktu setempat (atau 12.44 WIB). Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru penerbangan dipastikan tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut. Salah satu penumpang tersebut adalah seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia.
Sebelum Ethiopia Airlines, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Teluk Karawang, 29 Oktober 2018 lalu juga berjenis Boeing 737 Max 8. Pesawat itu buatan tahun 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air selama sekitar tiga bulan sebelum kecelakaan nahas itu terjadi.
Lion Air JT-610 dipastikan jatuh hanya sekitar 6 menit sejak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Depati Amir di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Burung besi jenis Boeing 737 Max 8 itu mengangkut total 188 orang, termasuk penerbang dan awak kabin.
WAHYU MURYADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini