Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini meneken perjanjian kerja sama dengan 20 mitra kerjasama strategis dari berbaga instansi dan perusahaan. Kerja sama dilakukan untuk menggenjot Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor energi dan sumber daya mineral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kerja sama operasi maupun MoU (Memorandum of Understanding) ini harus menghasilkan PNBP yang lebih besar," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ego, kerja sama in bertujuan agar berbagai penelitian dan inovasi di Balitbang ESDM bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Adapun mitra yang digandeng oleh Kementerian ESDM, terdiri dari berbagai perusahaan di sektor energi, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
Kontribusi sektor energ dan sumber daya mineral terhadap PNBP diklaim terus meningkat. Menteri ESDM menyebut Kementeriannya telah menyumbang hampir 50 persen PNBP tahun 2017. Dia mengatakan kontribusi PNBP sektor ESDM diperkirakan mencapai Rp 129,07 triliun. "Itu sekitar 49,6 persen dari PNBP nasional tahun 2017 sebesar Rp 260 triliun," ujar Jonan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 2 Januari 2018.
Dari 20 mitra, lima diantaranya baru akan menjajaki kerja sama dengan meneken MoU dengan pihak Balitbang Kementerian ESDM. Kelimanya yaitu PT Tritara Orbit Prima, PT Energy Development Coorporation (EDC) Panas Bumi Indonesia, PT Bina Mitra Serasi (BMS-Corporation), PT Elnusa Tbk, dan PT Schlumberger Geophysics Nusantara.
Kepala Balitbang Kementerian ESDM, F.X. Sutijastoto menyebut kerja sama ini merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dalam UU tersebut, kata dia, Kementerian memang harus mengintensifkan pendapatan dari sektor masing-masing.
Dalam kerja sama bersama 20 mitra ini, kata Sutijastoto, sejumlah Badan Layanan Umum (BLU) akan menjual atau menjadikan hasil penelitian dan pengembangan sebagai produk komersil. Produk ini yang kemudian akan digunakan oleh sejumlah mitra kerja sama tersebut. "Dengan cara ini, ahli-ahli di Balitbang ESDM bisa terlibat langsung dalam proyek-proyek energi yang ada," ucapnya.