Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Harga Beras Masih Tinggi, Bapanas Desak Bulog Keluarkan Cadangan Beras Sampai Panen Raya

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan penyaluran CBP dapat meredam kenaikan harga beras yang tak kunjung turun sejak akhir tahun lalu.

13 Januari 2023 | 13.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendesak Perum Bulog segera menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga panen raya pada Februari hingga Maret mendatang. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan penyaluran CBP dapat meredam kenaikan harga beras yang tak kunjung turun sejak akhir tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang waktunya kita mengeluarkan beras Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Presiden memonitor dan memerintahkan langsung Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, dan Bulog untuk stabilisasi sampai dengan Panen Raya," ujar Arief melalui keterangannya pada Jumat, 13 Januari 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arief menjelaskan CBP di gudang berasal dari pembelian langsung, baik yang dibeli dengan menggunakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), harga fleksibilitas, pengalihan stok komersial, maupun dari impor pada Desember tahun lalu. 

Bapanas telah memerintahkan Bulog untuk mengeluarkan stok CBP yang ada di gudang, termasuk beras impor sudah masuk bersamaan dengan stok beras lokal hasil panen tahun ini. "Saat ini waktunya kita keluarkan untuk stabilisasi pasokan dan harga beras nasional, jangan ditahan,” ucapnya.

Adapun per 12 Januari 2023, Bulog baru melakukan impor sebanyak 98 ribu ton dari target 500 ribu ton. Total stok beras Bulog saat ini sebanyak 341 ribu ton yang terdiri dari 333 ribu ton atau 97,9 persen stok CBP dan 7,1 ribu ton atau 2 persen stok komersial. Dari 333 ribu ton CBP tersebut, kata Arief, 5 persennya atau 98 ribu ton adalah stok yang berasal dari impor, sedangkan 95 persennya berasal dari pengadaan dalam negeri dan lainnya.

Di tahun 2023 ini, sampai dengan 11 Januari, Bulog telah merealisasikan penyaluran SPHP sebanyak sekitar 26 ribu ton di seluruh Indonesia, dengan realisasi di wilayah DKI Jakarta dan Banten 2,7 ribu ton. Arief pendistribusian akan terus ditingkatkan dan dilakukan secara merata di seluruh Indonesia sampai dengan panen raya. 

Lebih lanjut, Arief mengatakan stok beras nasional di akhir tahun 2022 dan di awal tahun 2023 ini berdasarkan perhitungan Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), belum bisa menutupi kebutuhan perbulan. Perkiraan itu merujuk pada angka panen akhir tahun 2022 dan Januari 2023 ini, serta dibandingkan dengan kebutuhan beras nasional perbulan. 

BPS mencatat pada November 2022, panen sebanyak 1,9 Juta ton, Desember 2022 sebanyak 1,4 juta ton, Januari diperkirakan panen 1,3 juta ton dan panen di Februari meningkat sebanyak 4,3 juta ton. "Jadi kita harus atur dan jaga betul stok dan pengaturan realisasi SPHP-nya, karena seperti kita ketahui kebutuhan Beras Nasional adalah 2,5 juta ton per bulan,” tuturnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus