Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana suasana hati Anda saat hendak ke kantor? Apakah Anda sedang merasa senang atau justru sedang bad mood? Suasana hati dipercaya mampu mempengaruhi kualitas pekerjaan. Sejumlah orang berusaha mendapatkan suasana hati yang baik, demi bisa bekerja dengan baik. Tapi penelitian baru-baru ini menemukan bahwa suasana hati yang buruk juga dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja seseorang.
Baca: Sebaiknya Belanja di Hari Libur, Jangan Saat Pulang Kerja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian yang dilakukan oleh Tara McAuley dan Martyn S. Gabel, profesor psikologi di University of Waterloo, seperti dilansir Science Daily, pada awal Juli lalu itu menemukan bahwa suasana hati yang buruk dapat membantu fungsi eksekutif seseorang. Fungsi itu mencakup kemampuan dalam memusatkan perhatian, memprioritaskan tugas, dan mengatur waktu dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Studi yang sama juga menemukan suasana hati yang baik memiliki efek negatif terhadap hal-hal itu dalam beberapa kasus. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 95 orang yang masing-masing diberi sembilan tugas dan kuesioner berbeda untuk diselesaikan. Hal itu dimaksudkan untuk mengukur interaksi suasana hati, reaksi emosional, serta berbagai memori kerja dan tantangan analitik.
Tara dan Martyn mengeksplorasi apakah reaksi emosional mempengaruhi keterampilan berpikir, yang dibutuhkan untuk menavigasi tekanan dari hari ke hari. Reaksi emosional mengacu pada sensitivitas, intensitas, dan durasi tanggapan emosional yang terkait dengan suasana hati. “Hasilnya menunjukkan bahwa ada sejumlah orang yang memiliki suasana hati buruk dapat mengasah jenis keterampilan berpikir yang penting dalam kehidupan sehari-hari,” kata Martyn kepada Science Daily.
Baca: 7 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari di Tempat Kerja
Orang-orang yang memiliki respons emosional yang cepat dan intens bekerja lebih baik pada tugas-tugas eksekutif ketika mengalami suasana hati yang buruk. Individu yang memiliki respons emosional yang lamban menunjukkan efek sebaliknya, menjalankan fungsi eksekutif yang lebih buruk ketika mengalami suasana hati yang buruk.
Hasil itu mendukung pandangan bahwa suasana hati yang buruk dapat membantu sejumlah keterampilan kerja, tapi hanya untuk orang yang lebih reaktif secara emosional. “Kami tahu reaksi emosional berbeda dari orang ke orang mulai dari usia dini. Perbedaan individu ini memiliki implikasi untuk kesehatan mental di kemudian hari,” ujarnya.
KORAN TEMPO