Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

HIngga Juni 2023, Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 14 Triliun

PT Adhi Karya (Persero) Tbk tercatat telah meraih kontrak baru senilai Rp 14 triliun hingga Juni 2023. Angka ini naik 20 persen year on year.

17 Juli 2023 | 12.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pembangunan proyek LRT Jabodebek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya T.bk di Jakarta, Selasa, 2 November 2021. BPK juga menemukan keterlambatan pengadaan 31 dari 186 gerbong yang seharusnya diselesaikan INKA pada 18 September 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - BUMN yang bergerak bidang konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk tercatat telah meraih kontrak baru senilai Rp 14 triliun hingga Juni 2023. Nilai tersebut naik 20 persen year on year (yoy) ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,7 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 17 Juli 2023. Farid menyebutkan kontrak baru ini disumbang oleh lini bisnis engineering and construction sebesar 92 persen, properti sebesar 3 persen, serta sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Farid merincikan, berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru Adhi Karya berasal dari proyek jalan dan jembatan sebesar 58 persen, sumber daya air 12 persen dan gedung 11 persen. Selain itu dari pekerjaan perkeretaapian 11 persen, precast 3 persen, properti 3 persen, serta sisanya proyek infrastruktur lainnya.

Bila digolongkan dari sumber pendanaan, realisasi kontrak baru sampai Juni 2023 berasal dari pemerintah sebesar 28 persen, BUMN & BUMD sebesar 15 persen, serta swasta dan lainnya sebesar 57 persen.

Adapun sejumlah kontrak baru Adhi Karya sampai Juni 2023 meliputi proyek perkeretaapian North-South Commuter Railway CP S-01 di Filipina, Bendungan Cibeet di Jawa Barat, serta Jalan Tol Akses Patimban, Subang, Jawa Barat.

“Raihan kontrak baru perseroan masih sesuai rencana terhadap target 2023 sebesar Rp27 triliun, atau tumbuh kurang lebih 10 persen (yoy) sampai 15 persen (yoy) dibandingkan capaian tahun 2022,” kata Farid.

Perusahaan pelat merah berkode saham ADHI ini meraup laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk (tidak diaudit) sebesar Rp 8,45 miliar pada kuartal pertama tahun 2023 ini. Angka tersebut tumbuh 18,9 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Pada periode kuartal I tersebut, Adhi Karya juga mencetak pendapatan usaha Rp 2,67 triliun, atau turun ketimbang periode serupa tahun sebelumnya sebesar Rp 3,79 triliun. Adapun nilai total aset Adhi Karya sebesar Rp 39,15 triliun pada kuartal I - 2023, dengan total liabilitas atau utang sebesar Rp 30,29 triliun dan ekuitas Rp 8,86 triliun.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus