Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terpantau melemah cukup dalam di sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG menutup sesi pertama di level 6.0,15 atau -0,32 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.087.
"Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebut dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpeluang melemah hari ini, seiring dengan tekanan yang masih melanda sektor perbankan serta ledakan kasus Covid-19 yang masih terus berlanjut," kata Analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Juni 2021.
Sebagai catatan, kemarin Indonesia mencatat rekor baru jumlah kasus harian Covid-19 dengan total kasus baru mencapai 15.308 orang.
Sebanyak 185 saham menguat, 300 melemah, dan 147 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,1 triliun.
Aksi jual investor asing masih terlihat pada sesi pertama hari ini, terlihat dari angka jual bersih asing yang mencapai Rp 31,9 miliar di pasar reguler. Sementara itu, di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 48,7 miliar.
Saham emiten bank pelat merah Bank BNI (BBNI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada perdagangan sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 38 miliar, disusul BBRI (Rp19,8 miliar) dan AGRO (Rp 19,1 miliar).
Sementara itu, saham Telkom Indonesia(TLKM) masih menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler hari ini, dengan nilai net sell mencapai Rp 39,5 miliar, diikuti BFIN (Rp 25,2 miliar) dan PGAS (Rp 23,5 miliar).
Di sesi pertama hari ini, indeks sektoral yang menguat paling kencang adalah indeks sektor properti (IDXPROPERT) yang menguat 0,3 persen. Indeks sektoral ini didorong terutama oleh saham sejumlah pengembang, antara lain Sentul City (BKSL) yang menguat +9,6 persen, dan Pudjiadi Prestige (PUDP) yang menguat +7,98 persen.
Trio saham sektor kesehatan yang sempat melejit awal pekan ini (IRRA, KAEF, dan INAF) masih terus anjlok pada sesi pertama perdagangan hari ini. Saham INAF menutup sesi pertama hari ini dengan pelemahan -5,38 persen, diikuti KAEF (-4,59 persen) dan IRRA (-2,13 persen).
Satu berita yang cukup menarik dari Multipolar Tbk (MLPL). Dilaporkan bahwa PT Inti Anugerah Pratama, yang dimiliki keluarga taipan Mochtar Riady, menambah kepemilikannya di induk bisnis retail Grup Lippo tersebut sebanyak satu juta saham, dan meningkatkan porsi kepemilikannya di MLPL menjadi 66,47 persen.
Saham MLPL sendiri terpantau stagnan pada level Rp 730 per saham pada akhir sesi pertama hari ini. Hari ini merupakan hari terakhir masa penawaran umum perdana saham PT Archi Indonesia (ARCI), perusahaan penambangan emas yang dijadwalkan masuk ke Bursa Efek Indonesia pada 26 Juni mendatang.
Saham perusahaan yang menggelar IPOnya melalui mekanisme e-IPO ini saat ini ditawarkan dengan harga Rp 750 per lembar saham. Investor dapat membuat pesanan untuk saham tersebut melalui situs e-ipo.co.id.
Adapun saham yang mengisi lima besar top gainer atau menguat paling tinggi di sesi pertama ini, yaitu BIMA (+34,6 persen ke Rp 101 per saham), JAST (+34,4 persen ke Rp 156 per saham), DYAN (+33,8 persen ke Rp 83 per saham), TIRA (+25 persen ke Rp 500 per saham), dan FMII (+24,3 persen ke Rp 510 per saham).
Adapun lima besar top loser atau melemah paling dalam di sesi pertama hari ini, yaitu EDGE (-6,9 persen ke Rp 29.050 per saham) PRIM (-6,9 persen ke Rp 294 per saham), LPLI (-6,9 persen ke Rp 268 per saham), PEHA (-6,9 persen ke Rp 1.145 per saham), CANI (-6,9 persen ke Rp 162 per saham).
Baca Juga: OJK: Perekonomian Domestik Menunjukkan Pemulihan yang Berlanjut, tapi...
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini